Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Waspadai Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Inflasi

Pemerintah mulai mewaspadai dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi di paruh semester II/2018 ini . Dengan demikian, pemerintah akan terus memperhatikan inflasi inti (core inflation) agar tetap terjaga.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mulai mewaspadai dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi di paruh semester II/2018 ini . Dengan demikian, pemerintah akan terus memperhatikan inflasi inti (core inflation) agar tetap terjaga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) Darmin Nasution mewaspadai kenaikan suku bunga The Fed yang akan menjadi sentimen negatif terhadap rupiah.

"Suku bunga The Fed arahnya akan dinaikkan pada 2018 dan 2019, [saya] sudah tahu akan naik 1,5% atau lebih sedikit, sehingga kita juga pasti harus mengambil langkah-langkah mengikuti itu, tidak bisa kita menolaknya," ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, akhir pekan lalu.

Dia melanjutkan, ini berarti Indonesia akan terkena dampak baik di tingkat bunga dan inflasi yang turut naik.

"Mungkin lama-lama inflasi kita terpengaruh karena imported inflation, tapi sejauh ini belum. Artinya, core inflation naik sedikit tetapi masih di bawah 3,5%," jelasnya. 

Dia pun mengamini bahwa dampak nilai tukar terhadap inflasi datang melalui core inflation, walaupun banyak pula barang core inflation yang bukan impor. 

Menurutnya, dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi dapat  dilihat dari akumulasi kenaikan core inflation sampai Agustus ini. Namun, lanjutnya, kenaikan tersebut belum signifikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi inti sepanjang 2018 yakni,  Januari tercatat 2,69%, Februari 2,58%, Maret 2,67%, April 2,69%, Mei 2,75% dan Juni 2,72%, dan Juli 2,87%. Inflasi inti tersebut menunjukkan adanya tren naik sejak awal tahun.

Darmin pun melanjutkan selama Indonesia masih melakukan impor maka dampak imported inflation terhadap core inflation pasti akan terjadi. 

"Kalau inflasi dalam soal imported inflation susah karena selama kita impor ya kita terpengaruh saja dari barangnya itu. Walaupun kita ada upaya mengendalikan impor, tetap saja [berpengaruh]," paparnya. 

Dia pun menilai saat ini Indonesia tidak ada masalah di internal perekonomian karena persoalan tekanan eksternal saat ini masih menjadi fokus. 

Menurutnya, pelemahan rupiah belum akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi karena sejauh ini dampaknya belum menyentuh proyek-proyek besar. "Kalau itu disentuh ya bisa pengaruh, Kita lihat dulu saja polanya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper