Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Peningkatan Ekspor, Jokowi Sebut Reformasi Perizinan Jadi Kunci

Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah untuk menyelesaikan proses perizinan yang diakuinya masih tumpang tindih dan ruwet.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri), Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI) Warih Andang Tjahjono (kedua kanan), dan Managing Officer Toyota Motor Corporation and President of Toyota Motor Asia Pacific Susumu Matsuda menekan layar sentuh menandai pencapaian ekspor Toyota yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun bertajuk Realisasi 1 juta Unit Ekspor CBU di Tanjung Priok Car Terminal Jakarta, Rabu (5/9)./JIBI
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri), Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI) Warih Andang Tjahjono (kedua kanan), dan Managing Officer Toyota Motor Corporation and President of Toyota Motor Asia Pacific Susumu Matsuda menekan layar sentuh menandai pencapaian ekspor Toyota yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun bertajuk Realisasi 1 juta Unit Ekspor CBU di Tanjung Priok Car Terminal Jakarta, Rabu (5/9)./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah untuk menyelesaikan proses perizinan yang diakuinya masih tumpang tindih dan ruwet.

"Saya terus sampaikan kepada menteri, gubernur, bupati, dan walikota agar yang namanya perizinan yang ruwet itu segera diselesaikan," paparnya di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Saat ini, tutur Jokowi, pemerintah telah memiliki sistem Online Single Submission (OSS) yang memungkinkan adanya penyederhaan proses perizinan sehingga waktu yang diperlukan bisa dipangkas secara efisien.

Payung hukum OSS tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik pada 21 Juni 2018. 

Menurutnya, salah satu sektor yang berkontribusi dominan terhadap peningkatan ekspor adalah industri otomotif. Bahkan, pemerintah berancang-ancang mampu mengekspor mobil hingga 250.000 unit pada 2020.

Jokowi menyebutkan sejauh ini orientasi industri otomotif adalah ekspor sehingga pihaknya akan terus mendorong perkembangan sektor ini.

"Kita akan cari insentif tambahan sehingga ada gairah besar otomotif ini untuk ekspor. Lalu dicari insentifnya," ujarnya.

Pagi tadi, Jokowi turut menghadiri pengapalan kendaraan produksi Toyota di Indonesia yang bakal dikirim ke sejumlah negara. Dalam sambutannya, dia menyebut Toyota sebagai perusahaan yang mampu membuktikan komitmennya untuk meningkatkan investasi di Indonesia sekaligus mengekspor kendaraan dalam jumlah cukup signifikan.

Pada Rabu (5/9), TMMI mengekspor 1.879 kendaraan utuh (Completely Built-Up/CBU). Pengapalan sekitar 1.879 kendaraan utuh dengan nilai US$3 miliar tersebut sekaligus menjadikan volume ekspor Toyota menjadi 1,4 juta unit sejak ekspor perdananya pada 1987.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper