Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 27 SEPTEMBER: Tahir Tawar Muamalat, Permintaan Domestik Diyakini Kuat

Berita mengenai penawaran akuisisi Bank Muamalat serta permintaan domestik yang diyakini tetap kuat menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (27/9/2018).
Bank Muamalat/Antara
Bank Muamalat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai penawaran akuisisi Bank Muamalat serta permintaan domestik yang diyakini tetap kuat menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (27/9/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

Tahir Tawar Muamalat. Pemilik Mayapada Group, Tahir, diketahui menawarkan dana Rp5 triliun untuk membeli 100% saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Namun, tawaran itu mendapatkan resistensi dari pemegang saham. (Bisnis Indonesia)

Permintaan Domestik Diyakini Tetap Kuat. Asia Development Bank (ADB) menilai pengetatan kebijakan moneter untuk memitigasi tekanan eksternal dan mendorong stabilitas tidak akan mempengaruhi permintaan domestik Tanah Air. (Bisnis Indonesia)

Pemerintah Akan Evaluasi Pajak Dapen. Pemerintah berencana mengevaluasi pajak penghasilan (PPh) terhadap penerima manfaat dana pensiun sebagai bagian dari insentif mendorong masyarakat memupuk dana pensiun. (Bisnis Indonesia)

ADB Yakin Ekonomi RI Kuat Hadapi Tekanan. Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 5,2%. Proyeksi itu meningkat tipis dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu yang sebesar 5,1%. (Kontan)

Peluang dari Momentum Koreksi Pasar Saham. Mau tak mau, arah pasar keuangan terpengaruh keputusan suku bunga The Federal Reserve. Bank sentral AS kemungkinan besar menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada rapat yang digelar hari ini, waktu Amerika Serikat. (Kontan)

KEIN: Efek Rupiah Tidak Semua Negatif. Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai dampak pelemahan nilai tukar rupiah tidak semuanya negatif. Sebab, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga bisa berefek positif di sejumlah sektor industri dalam negeri. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper