Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Digital Mandiri Capai 95%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan transaksi digital saat ini sudah mencapai 95%. Artinya, hanya 5% yang masih dilakukan melalui kantor cabang.
Gedung Bank Mandiri/Istimewa
Gedung Bank Mandiri/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan transaksi digital saat ini sudah mencapai 95%. Artinya, hanya 5% yang masih dilakukan melalui kantor cabang.

SEVP Consumer & Transaction Bank Mandiri Jasmin mengatakan perseroan terus mendorong berbagai transaksi yang dilakukan secara elektronik. Salah satunya dengan menggelar kegiatan yang hanya bisa dilakukan dengan transaksi non tunai.

"Kami terus mendorong transaksi non tunai pada masyarakat salah satunya dengan program Mandiri Coffiesta yang telah diselenggarakan sejak Maret – Agustus 2018 di empat kota dalam gelaran Mandiri Coffe Week," katanya, Jumat (28/9/2018).

Adapun rangkaian Parade Kopi Mandiri sudah dilaksanakan di Pontianak, Surabaya, dan Medan dan Jakarta akan menjadi puncak dengan pelaksanaan pada 28 - 30 Agustus 2018 di PIK Aveneu Mall, Jakarta Utara.

Jasmin mengemukakan dengan program Mandiri Coffiesta ini perusahaan juga berhasil meningkatkan jumlah transaksi dan penukaran fiestapoin yang mencapai Rp70 Miliar sejak Januari 2018 dari jumlah pengguna aktif lebih dari 5,3 juta nasabah.

SVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menambahkan selain dari kegiatan bertajuk gelaran-gelaran di sejumlah kota perseroan juga terus membidik transaksi dari ritel salah satunya platform e-commerce. Pada akhir tahun nanti, persroan juga masih menyiapkan penawaran untuk Harbolnas atau Hari Belanja Nasional.

Dia mengklaim saat ini fee based income perusahaan sudah meningkat 113% di dorong melalui transaksi retail e-commerce. Adapun hingga akhir tahun perusahaan masih memiliki ekspektasi 150%.

"Itu secara nasional ya, kalau e-commerce saja kenaikannya memang kencang tapi volumenya masih lebih rendah dibanding EDC. Kalau EDC setiap bulan bisa Rp10 triliun sedangkan e-commerce masih miliaran," ujarnya.

Sementara itu, Menurut Thomas dari kinerja penerbitan e-money, perusahaan masih menargetkan akan bertambah hingga 2 juta lagi dari yang saat ini sudah beredar sebanyak 15 juta.

Adapun menilik kinerja perseroan sepanjang semester I/2018 kinerja penyaluran kredit bank berkode emiten BMRI ini mencatatkan pertumbuhan 11,8% secara tahunan menjadi sebesar Rp762,5 triliun.

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit pada segmen korporasi besar mencapai 22,2% secara year on year menjadi Rp296,8 triliun dan pertumbuhan kredit pada segmen mikro sebesar 24,8% secara year on year menjadi sebesar Rp90,6 triliun.

Rasio non performing loan (NPL) tercatat membaik pada kuartal II/2018 menjadi 3,13% diiringi dengan penurunan CKPN menjadi Rp7,9 triliun dari Rp9,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper