Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk. berupaya meningkatkan portofolio kredit ekspor sesuai dengan program pemerintah yang tengah gencar mendatangkan devisa. Perseroan berharap ada insentif yang diberikan kepada dunia perbankan untuk mendorong kredit ekspor.
Direktur Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo mengatakan, kredit ke industri berorientasi ekspor perusahaan kurang lebih berada di kisaran 15%—20% dari total pembiayaan. Sektor yang dibiayai pun beragam termasuk batubara, sawit, komoditas lain dan barang jadi.
"Akan sangat bisa membantu apabila ada insentif khusus untuk ekspor," katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Adapun, secara industri penyaluran kredit ekspor mengalami perlambatan signifikan hingga Juli 2018, padahal regulasi untuk menggenjot kredit ekspor telah diberikan oleh regulator untuk mendorong stabilitas nilai tukar rupiah.
Pada bulan pertama semester II/2018, penyaluran kredit ekspor mencapai Rp119,81 triliun, hanya tumbuh 1,26% secara tahunan. Adapun, pada Juli tahun lalu, pertumbuhan kredit ekspor mencapai 35,68% secara tahunan.
Secara tahun berjalan, penyaluran kredit ekspor juga mengalam perlambatan, bahkan penurunan. Pada Sepanjang 7 bulan pertama tahun lalu, kredit ekspor meningkat 22,17%, sedangkan pada tahun ini menurun 1,26% secara year to date (ytd).