Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia, Ini Tanggapan BI

Bank Indonesia melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipangkas IMF menjadi sebesar 5,1% pada tahun ini dari sebelumnya 5,3% bukan hal yang buruk.
BI melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipangkas IMF bukan hal yang buruk./ILUSTRASI
BI melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipangkas IMF bukan hal yang buruk./ILUSTRASI
Bisnis.com, NUSA DUA - Bank Indonesia melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipangkas IMF menjadi sebesar 5,1% pada tahun ini dari sebelumnya 5,3% bukan hal yang buruk.
Deputir Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menegaskan dalam konteks yang sama semua negara mengalami penurunan yang tajam, 5,1 % dalam hitungan IMF masih cukup baik karena masih dalam range 5%.
"Tanpa melihat WEO, kami sudah mengeluarkan proyeksi di kisaran 5,1%-5,4% dan itu lebih bagus dengan titik tengah di sekitar 5,2%. Pemerintah juga seperti itu," tegas Dody di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018, Selasa (9/10).
Dengan demikian, dia menambahkan BI sudah mengkalkulasi semua risiko. Bahkan, Dody menuturkan bank sentral melihat faktor yang sama dengan IMF ketika merevisi pertumbuhan negara-negara di dunia, normalisasi suku bunga di negara maju. 
"Kalau itu memang beberapa statemen kita sama, bahwa ini ada pertumbuhan yang uneven atau tidak sama. Atau growth differential antara satu negara dan the rest of the world," papar Dody. 
Negara maju di Asia, Eropa dan benua lainnya juga mengalami pelemahan sehingga tidak heran proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan beberapa negara mengalami penurunan. Tidak hanya negara dengan fundamental kuat, Dody melihat negara dengan fundamental lemah juga mengalami perlambatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper