Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Didorong Suarakan Pentingnya Multilateralisme di Asean

Indonesia, yang memiliki kekuatan sebagai salah satu anggota kelompok negara 20 (G20), diharapkan dapat mengajak negara-negara di Asean untuk berdiskusi mengenai pentingnya sistem perdagangan multilateral.
Managing Director IMF Christine Lagarde (kedua kiri), President World Bank Group Jim Yong Kim (tengah), Director-General World Trade Organization Roberto Azevedo (kedua kanan), Director Strategy Policy and Review Department IMF Martin Muhleisen (kiri) dan Secretary-General Organisation for Economic Co-Operation and Development Angel Gurria (kanan) berfoto bersama sebelum memulai Trade Conference Session 1: Introductory Remarks di Laguna, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Jefri Tarigan
Managing Director IMF Christine Lagarde (kedua kiri), President World Bank Group Jim Yong Kim (tengah), Director-General World Trade Organization Roberto Azevedo (kedua kanan), Director Strategy Policy and Review Department IMF Martin Muhleisen (kiri) dan Secretary-General Organisation for Economic Co-Operation and Development Angel Gurria (kanan) berfoto bersama sebelum memulai Trade Conference Session 1: Introductory Remarks di Laguna, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Jefri Tarigan

Bisnis.com, NUSA DUA — Indonesia, yang memiliki kekuatan sebagai salah satu anggota kelompok negara 20 (G20), diharapkan dapat mengajak negara-negara di Asean untuk berdiskusi mengenai pentingnya sistem perdagangan multilateral.

Isu perang dagang dan aksi proteksionisme dagang berhasil mencuri perhatian dalam perhelatan Annual Meeting IMF-World Bank Group (WBG) 2018 di Bali, di mana para menteri keuangan dan gubernur bank sentral, serta akademisi, pengamat, ekonom, pebisnis, lembaga internasional dari seluruh negara anggota IMF dan World Bank berkumpul, pekan ini. 

“Indonesia lewat Presiden Joko Widodo, yang sangat didengarkan, dapat menyambut pendapat-pendapat untuk menyelamatkan sistem perdagangan global. Jika Indonesia berhasil melakukannya di Asean, yang memiliki hubungan erat dengan China, hasilnya bisa sangat positif,” kata Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC) John Denton di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018). 

Senada, Direktur Jenderal Organisasi Dagang Internasional (World Trade Organization/WTO) Roberto Azedevo menyatakan bahwa Indonesia dapat terus menjajaki seluruh kesepakatan perdagangan bebas di Asia, seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Trans-Pacific Partnership (TPP).

Dalam lingkup Asia Tenggara, Asean juga dapat membuat kesepakatan dagang bebas dengan mitranya.

“Kita tidak bisa menunggu keputusan dari ‘perang dagang’ untuk menentukan apa yang harus kita lakukan,” ujarnya. 

Untuk itu, WTO menyarankan kepada seluruh negara agar terus mengembangkan integrasi dagang dengan negara mitra karena hal itu diharapkan dapat menutupi kerugian yang disebabkan oleh negara-negara yang menjalankan praktik proteksionis. 

Azevedo memperingatkan jika terjadi perang dagang seutuhnya, maka pertumbuhan perdagangan global dapat anjlok 17,5% dan penurunan pertumbuhan global terhadap PDB dapat mencapai rata-rata 1,9%. 

“Semua negara dipastikan terkena dampaknya, tapi tentu dampaknya terbatas bagi negara-negara yang terintegrasi,” terangNYA.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper