Bisnis.com, NUSA DUA - Dana Moneter Internasional tidak melihat adanya penularan krisis yang lebih luas terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia, di tengah ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan dari pengetatan suku bunga global.
Managing Director IMF, Christine Lagarde mengatakan saat ini banyak yang sudah lebih siap dengan kebijakan yang tepat, dan hanya sedikit yang belum. Tetapi negara tersebut telah memulai langkah perbaikan. Dalam konteks Indonesia, Lagarde melihat banyak perubahan yang signifikan dalam tataran kebijakan ekonominya, baik fiskal dan reformasi struktural.
"Kartu penilaian untuk Indonesia adalah 'luar biasa' melihat peningkatan pendapatan per kapita yang naik dua kali lipat, penurunan angka kemiskinan hingga 11%, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi," ujar Lagarde.
Baca Juga
Sementara itu, dia mengimbau agar tidak mempermasalahkan nilai tukar rupiah yang melemah akibat pengaruh dolar AS yang menguat. Pasalnya, kondisi ini terjadi hampir menimpa seluruh mata uang di dunia, termasuk Australia dan Selandia Baru.
Cadangan devisa, ketahanan sektor perbankan, serta pengelolaan utang semuanya menunjukkan perbaikan yang sangat masif dan rekam jejak yang baik. Dengan demikian, dia memberikan apresiasi kepada pemerintah dan berharap Indonesia terus menunjukkan kedisiplinan yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel