Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Hijau

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan pembangunan infrastruktur hijau penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan (SDGs). Sebab, hanya dengan infrastruktur hijau atau ramah lingkungan, pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan pada High Level Dialogue Disaster Risk Financing and Insurance in Indonesia dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan pada High Level Dialogue Disaster Risk Financing and Insurance in Indonesia dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, NUSADUA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan pembangunan infrastruktur hijau penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan (SDGs). Sebab, hanya dengan infrastruktur hijau atau ramah lingkungan, pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.

"Kita bicara SDGs semakin relevan karena keberlanjutan program ini tidak gratis tapi perlu pembenahan agar progress didapatkan untuk masa depan lebih baik. Makanya infrastruktur hijau diperlukan, karena masih ada gap infrastruktur, ini bukan kemewahan atau hobi tapi untuk kesejahteraan semua," tuturnya, Kamis (11/10/2018).

Hal ini disampaikan dalam perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia bersama Jepang dengan membahas pentingnya membangun infrastruktur hijau dalam Annual Meetings IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.

Proyek-proyek infrastruktur perlu lebih dipasarkan dengan imbal hasil yang bersaing serta risiko minimal agar dapat memikat para investor swasta lanjutnya. 

Menkeu menyayangkan pasar potensial untuk proyek green investments masih sangat kecil dan kurang beragam. 

Infrastruktur hijau juga membutuhkan investasi di depan, dan baru memberikan hasil dalam jangka panjang, kemudian juga kerap berisiko terkait ketidakpastian regulasi, ekonomi dan perkembangan teknologi. 

Infrastruktur hijau merupakan proyek infrastruktur yang pada tahap perencanaan dan pembangunannya memperhatikan aspek konsep penataan ruang yang mengaplikasikan infrastruktur ramah lingkungan.

“Pemerintah harus melakukan intervensi agar green financing dan green infrastructure dapat terus berkembang. Kita perlu mengoreksi pasar bebas yang cenderung tidak memperhitungkan dampak proyek yang tidak ramah lingkungan,” jelas Menkeu.

Menkeu menambahkan bahwa, Pemerintah telah berkomitmen untuk anggaran pembangunan infrastruktur senilai US$400 milyar pada kurun 2015-2019. 

Khusus untuk anggaran 2019, pemerintah telah mengalokasikan sebesar US$26,67 miliar untuk infrastruktur, lebih besar dari alokasi anggaran 2018. 

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonom, dan menurunkan kesenjangan antar daerah. 

“Saya percaya, bahwa tidak ada satu model green financing yang berhasil untuk semua negara. Kebijakan dan pilihan investasi harus sesuai dengan masing-masing kondisi negara, dalam suatu strategi yang komprehensif. Dalam hal ini saya menyambut pembiayaan inovatif yang akan membuka kesempatan bagi green infrastructure, yang tentunya akan membawa banyak manfaat kedepan,” katanya.

Menkeu memaparkan juga, bahwa JBIC telah menjadi salah satu mitra strategis Indonesia dan selama ini melakukan bantuan teknis dalam bidang pembiayaan infrastruktur. JBIC telah berkontribusi dalam pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia untuk mendukung konstruksi pembangkit energi, rel kereta dan jalan tol. 

Gubernur JBIC, Tadashi Maeda pun menjelaskan betapa pentingnya hubungan antara Indonesia dengan Jepang. JBIC pun telah membantu berbagai pembiayaan di Indonesia.

Pada 2016, JBIC telah memberikan pinjaman langsung ke beberapa BUMN sejumlah 310 juta dollar AS tanpa jaminan pemerintah. Pada 2017, JBIC juga telah berkomitmen memberikan 3,7 milyar dollar AS ke Indonesia. 

Menurutnya, angka ini menunjukkan komitmen tinggi JBIC dalam bekerjasama dengan pemerintah, BUMN dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper