Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pensiun Kanada, Jepang, dan Australia Lirik Investasi Infrastruktur Indonesia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyebut sejumlah dana pensiun global melirik untuk berinvestasi di proyek infrastruktur dalam negeri.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menghadiri acara seminar Low Carbon Development and Green Economy dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Hotel Inaya Putri, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menghadiri acara seminar Low Carbon Development and Green Economy dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Hotel Inaya Putri, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal

Bisnis.com, NUSA DUA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyebut sejumlah dana pensiun global melirik untuk berinvestasi di proyek infrastruktur dalam negeri.

Bambang mengatakan dana pensiun global saat ini jumlahnya sangat besar. Potensi investasi dapat menembus ratusan triliun dolar Amerika Serikat.

Dana tersebut, sambungnya, sudah banyak dialirkan untuk investasi di berbagai negara. Akan tetapi, belum ada yang mampir ke Indonesia.

Oleh karena itu, dia menyebut sudah saatnya bagi Indonesia untuk melirik dana pensiun global. Saat ini, langkah yang dipikirkan bagaimana mambawa kucuran dana segar tersebut masuk ke Indonesia.

“Pasti sudah berkali-kali kita untuk investasi dana pensiun di proyek infrastruktur dari Kanada dan Jepang, belakangan Australia. Mereka belum bicara jumlah tetapi cara masuk dulu,” ujarnya di sela-sela Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10/2018).

Masalahnya, lanjut Bambang, saat ini investor masih banyak yang ragu untuk berinvestasi di proyek infrastruktur dalam negeri. Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan pipeline proyek yang visible. 

“Cara membawa dana masuk ada dua pertama dengan mencari partner di dalam negeri. Kedua, bekerja sama dengan multilateral development bank seperti Bank Dunia,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper