Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Pastikan ‘Musim Dingin’ Tak Ganggu Stabilisasi Perbankan

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan bahwa ‘musim dingin’ yang digambarkan Presiden Joko Widodo tidak akan mengganggu stabilitas perbankan dalam negeri. Kebijakan makroprudensial yang diambil oleh regulator dinilai mampu menjadi bantalan dalam menghadapi gejolak industri keuangan.

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan bahwa ‘musim dingin’ yang digambarkan Presiden Joko Widodo tidak akan mengganggu stabilitas perbankan dalam negeri. Kebijakan makroprudensial yang diambil oleh regulator dinilai mampu menjadi bantalan dalam menghadapi gejolak industri keuangan.

Direktur Group Surveillans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto mengatakan bahwa selain kebijakan makroprudensial, reformasi struktural yang dilakukan pemerintah dan gencarnya pembangunan infrastruktur perlahan mulai berdampak terhadap perekonomian nasional. Denga kondisi perekonomian yang positif, gejolak ekonomi global dipastikan tidak akan banyak berpengaruh terhadap kondisi industri keuangan dalam negeri.

"Kalau Presiden baru bilang ‘musim dingin’, perbankan kita sudah lama menggunakan ‘jaket’ kok. Prinsipnya memang tidak akan kita pungkiri ada stagnan sampai tahun depan tapi tidak akan menganggu stabilisasi. Tinggal strategi masing-masing bank yang perlu diperkuat," katanya, Rabu (17/10/2018).

Doddy mengemukakan bahwa jika melihat pada perkembangan fungsi intermediasi perbankan, LPS juga masih menaruh optimisme pertumbuhan kredit tahun ini akan sesuai dengan target yang ditetapkan yakni di kisaran 11% — 12%. Sementara dana pihak ketiga atau DPK berada pada kisaran 8% — 9%.

Proyeksi itu masih akan berlaku sampai tahun depan. Adapun, tekanan suku bunga yang terjadi juga dipastikan belum akan menjadi isu yang besar. Sebab, pada sisi lain regulator telah melancarkan strategi mitigasi seperti pelonggaran aturan mengenai loan to value (LTV) yang dirilis Agutus lalu.

"Pastinya juga kalau suku bunga naik, yang pertama naik pasti suku bunga simpanan, sedangkan bunga kredit harus dinaikkan secara perlahan biasanya sampai 6 bulan penyesuaian. Itu pun paling banyak naik 80%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper