Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darmin: Dampak Perlambatan Ekonomi China ke Indonesia Kecil

Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,5% secara tahunan pada kuartal III/2018, dan menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan global 2009 silam.
CENTRAL BANKING FORUM 2018 President and CEO The Federal Reserve Bank of New York John Williams (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengikuti acara Central Banking Forum 2018 di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10). Acara tersebut membahas tentang kondisi perbankan saat ini juga isu-isu global menegenai pebankan/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam
CENTRAL BANKING FORUM 2018 President and CEO The Federal Reserve Bank of New York John Williams (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengikuti acara Central Banking Forum 2018 di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10). Acara tersebut membahas tentang kondisi perbankan saat ini juga isu-isu global menegenai pebankan/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,5% secara tahunan pada kuartal III/2018, dan menjadi yang terlemah sejak krisis keuangan global 2009 silam. Pemerintah Indonesia menilai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia minim.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan pelambatan pertumbuhan ekonomi China tersebut tentu berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

"Tentu ada dampaknya tetapi tidak langsung sekarang juga, tapi ke depannya [di masa akan datang] karena China memakai bahan-bahan dari kita banyak. Jadi pertumbuhan kita akan terpengaruh sedikit banyak tapi ya mungkin tidak terlalu besar," jelas Darmin di Kantornya, Jumat (19/10/2018).

Dia percaya dampak perlambatan tersebut akan kecil terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya tensi dagang tinggi atau perang dagang yang memiliki dampak lebih besar walaupun dampaknya tidak langsung.

Sebelumnya, Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistic/NBS) China mencatat ekonomi Negeri Tirai Banbu tersebut hanya tumbuh 6,5% secara tahunan pada kuartal III/2918. Nilai itu lebih lambat dari kuartal II/2018, yakni 6,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper