Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah multifinance masih memproses upaya pendataan nasabah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Palu, Sulawesi Tengah.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan hingga kini perseroan belum mendapat gambaran dampak bencana tersebut terhadap kenaikan NPF MTF.
“Kalau total nasabah sekitar 4.500, kami masih mapping berapa yang terkena gempa,” ujarnya.
PT BFI Finance Indonesia Tbk. memperkirakan dampak pembiayaan macet akibat bencana di Sulawesi Tengah tidak terlalu besar, mengingat besar penyaluran pembiayaan di wilayah tersebut kurang dari 0,5% dari total aset nasional. Adapun, jumlah nasabah BFI Finance di Paku dan sekitarnya berkisar 3.000 konsumen.
“Sudah dicek tetapi tidak signifikan. Sementara di bawah 0,5% dari seluruh aset nasional,” ujar Direktur Keuangan dan IT BFI Finance Sudjono.
PT BCA Finance bahkan baru akan memulai pendataan nasabah terdampak bencana pada Senin (22/10). Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan proses pendataan diperkirakan memakan waktu sekitar 1 bulan. Dia juga menerangkan, analisis awal menyatakan terdapat 3.200 nasabah BCA Finance di Palu dan sekitarnya. Dari jumlah tersebut, 2.800 diantaranya berpotensi menjadi korban bencana.
Baca Juga
“Kami baru akan mulai pendataan konsumen di Palu hari senin besok tanggal 22 Oktober,” kata Roni.
Roni melanjutkan, tigkat dampak untuk setiap konsumen akan berbeda-beda sehingga pengaruhnya terhadap kemampuan membayar angsuran juga tidak sama.
“Jadi sampai dengan tahap ini kami belum bisa memperkirakan dampak terhadap NPF kami di sana,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel