Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai Bank Indonesia akan menahan suku bunganya dalam rapat dewan gubernur (RDG) hari ini, Selasa (23/10).
Ekonom UI, Febrio Kacaribu menuturkan depresiasi rupiah relatif terkendali dalam jangka pendek dan tren inflasi pun rendah sehingga BI dapat menahan suku bunganya.
"Berlanjutnya defisit neraca berjalan masih memberikan tekanan pada rupiah dalam jangka menengah, meskipun risiko eksternal pada umumnya sudah tercermin di harga pasar saat ini," ujarnya, Selasa (23/10/2018).
Baca Juga
Dia pun menjelaskan akun deposit khusus yang akan segera diperkenalkan BI (DNDF) dapat menjadi langkah praktis yang efektif dalam menerapkan negative Tobin Tax.
Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 25 poin atau 0,16% ke level Rp15.212 per dolar AS pada pagi ini, Selasa (23/10).
Sebelumnya, Bank Indonesia melaporkan survei pemantauan harga pekan ketiga Oktober 2018 menunjukkan laju inflasi yang tetap rendah dan terkendali, meskipun dampak penyesuaian BBM non subsidi mulai tampak.
Inflasi pekan ketiga Oktober 2018 tercatat sebesar 0,12% secara month-to-month (mtm). Adapun inflasi tahunannya sebesar 3% secara year-on-year (yoy).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan inflasi yang tetap rendah dan terkendali ini mengonfirmasi perkiraan sebelumnya bahwa inflasi tahun ini tidak akan melebihi 3,5%.
"Semua komponen inflasinya itu rendah ya, inflasi inti itu juga rendah, demikian juga administred prices dan harga pangan," katanya, Jumat (19/10/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel