Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan compound annual growth rate atau CAGR dua digit pada rentang 2014-2017.
Vice President Investor Relations Telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia) Andi Setiawan menjelaskan bahwa dari sisi finansial, perseroan terus mencatatkan pertumbuhan dengan baik di tengah kompetisi yang ketat. Apalagi, terjadi transisi dari layanan suara tradisional dan pesan singkat menuju layanan data.
Pada 2014 hingga 2017, emiten berkode saham TLKM itu mencatat pertumbuhan CAGR untuk pendapatan, EBITDA, dan laba bersih masing-masing 12,7%, 12,1%, dan 14,8%.
“Belanja modal yang dibelanjakan perseroan setiap tahun yakni 25% dari pendapatan dengan fokus investasi di bidang infrastruktur broadband,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (24/10/2018).
Andi mengatakan TLKM berperan dalam mendukung pemerataan layanan information and communications technology (ICT) sekaligus mendorong pembangunan ekonomi digital di Indonesia. Sampai dengan saat ini, TLKM telah membangun jaringan infrastruktur backbone sepanjang 160.000 berbasis fiber optik untuk mendukung layanan broadband baik di segmen seluler maupun fixed line.
Sampai dengan Juni 2018, sambungnya, perseroan melalui anak usaha telah membangun 175.000 base transceiver station (BTS). Dari jumlah tersebut, sebanyak 70% merupakan BTS 3G atau 4G.
Selanjutnya, Andi menyebut TLKM telah meluncurkan IndiHome. Jumlah pelanggan layanan tersebut 4,1 juta sampai dengan Juni 2018.
Selain itu, perseroan juga tengah menyelesaikan pembangunan sistem jaringan kabel bawah laut atau Indonesia Global Gateway (IGG). Fasilitas tersebut untuk menjadikan TLKM sebagai global digital hub di kawasan regional.
“TLKM juga meluncurkan Satelit Telkom 3S pada 2017 dan meluncurkan Satelit Merah Putih pada Agustus 2018. Kehadiran satelit tersebut meningkatkan layanan konektivitas di kawasan timur Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap satelit asing,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel