Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Fintech Makin Terkendali, Uang Teman Pastikan Turunkan Bunga Tahun Depan

PT Digital Alpha Indonesia (Uang Teman) memastikan menurunkan suku bunga pinjaman pada tahun depan.
Ilustrasi/uangteman.com
Ilustrasi/uangteman.com

Bisnis.com JAKARTA -- PT Digital Alpha Indonesia (Uang Teman) memastikan menurunkan suku bunga pinjaman pada tahun depan.

CEO&Co Founder Uang Teman Aidil Zulkifli mengatakan terdapat dua alasan menurunkan suku bunga pinjaman. Pertama, risiko pinjaman peer-to-peer (P2P) lending yang semakin membaik dalam 4 tahun berdiri sejak 2015. Kedua, penurunan bunga dinilai wajar melihat itikad baik dari nasabah yang dilayani oleh penyelenggara.

“Kami menunggu arahan dan usulan dari OJK. Kami juga ingin berdiskusi dengan asosiasi industri. Kami juga harus menunggu teman-teman lainnya. Pasti akan turun tahun depan, tetapi bulannya tunggu saja,” katanya Kamis (1/11).

Isu penurunan suku bunga ini, lanjutnya, memang tengah menguap di kalangan penyelenggara P2P lending, khususnya bagi penyelenggara yang berada di bawah naungan Asosiasi Fintek Pembiayaan Bersama Indonesia (AFPI).

Aidil mengatakan meski penyelenggara lainnya enggan, dia tetap akan menurunkan bunga pada tahun depan. Besaran bunga akan ditetapkan sesuai dengan risiko pinjaman yang akan diseleksi melalui sistem algoritma.

Saat ini suku bunga pinjaman yang diterapkan Uang Teman mencapai 0,7%--0,8% per hari.

“Jika capping bunga diterapkan, kami akan patuh terhadap aturan dari OJK. Namun, untuk teman yang lain kami tidak bisa memberikan komentar mewakili mereka,” ujarnya.

Belum lama ini, pelaku UMKM mengeluhkan bunga fintech yang sangat tinggi. Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun. Dia menilai P2P lending memang merupakan alternatif yang memberikan fasilitas pinjaman yang sangat mudah dan cepat.

Namun, Ikhsan mengungkapkan bahwa dirinya mulai menerima keluhan dari pelaku UMKM karena bunga yang mencekik dan sistem yang sering bermasalah.

“Bunga fintech bisa mencapai 24% per tahun dengan waktu jangka pendek. Padahal, kredit usaha rakyat (KUR) hanya 7%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper