Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2%, Ini yang Disiapkan Pemerintah

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini tetap bakal mampu menyentuh angka sesuai dengan target yang dipatok sebesar 5,2%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutan dalam High Level Parliamentary Meeting yang menjadi rangkaian acara Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10)./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutan dalam High Level Parliamentary Meeting yang menjadi rangkaian acara Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10)./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini tetap bakal mampu menyentuh angka sesuai dengan target yang dipatok sebesar 5,2%.

Oleh sebab itu, pihaknya tengah mempersiapkan dan segera mengeluarkan sejumlah kebijakan terbaru guna mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2018 mampu mencapai 5,2% sehingga menghasilkan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tetap sebesar 5,2%.

"Target tahun ini kan 5,2%, nah sisa kuartal IV/2018 ini kalau kelihatannya sih bisa mencapai 5,2% sehingga rata-ratanya bisa 5,2%. Ya memang harus menambah lagi kebijakan seperti yang sekarang sudah disiapkan dan dalam waktu dekat, enggak lama lagi kita bisa keluarkan," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (6/11/2018) malam.

Darmin mengakui bahwa sejumlah kebijakan yang disiapkan itu antara lain terkait dengan perluasan insentif pajak, super tax deduction, kemudian juga ada revisi DNI (Daftar Negatif Investasi).

"Ya saya tidak usah bilang apa saja persisnya, tapi paling tidak ada satu perluasan insentif pajak itu juga sedang diselesaikan, termasuk yang belum dikeluarkan seperti super tax deduction tapi juga perluasan untuk insetif pajak yang lain, kemudian ada juga DNI," ujarnya.

Pihaknya pun menilai bahwa meskipun pencapaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2018 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal kedua tahun ini, tetapi secara keseluruh ekonomi Indonesia cukup resisten terhadap gejolak ekonomi global.

"Jadi istilahnya saya bilang cukup resisten. Saya enggak usah bilang puas atau tidak puas," tegasnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis pertumbuhan ekonomi kuartal III/2018 tumbuh sebesar 5,17% dengan produk domestik bruto (PDB) total sebesar Rp3.835,6 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu yang hanya 5,06% (yoy). Namun demikian masih lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2018 yang sebesar 5,27%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper