Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait holding BUMN karya serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (8/11/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
Holding BUMN Karya Selangkah Lagi. Pembentukan dua grup usaha BUMN karya, holding BUMN Infrastruktur dan Konstruksi serta Holding BUMN Perumahan dan Kawasan, tengah memasuki tahap finalisasi. Terjadi perubahan anggota di masing-masing grup usaha itu dari rencana semula. (Bisnis Indonesia)
Rupiah Banjir Sentimen Positif. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (7/11), terdorong oleh sejumlah sentimen positif baik dari internal maupun eksternal. (Bisnis Indonesia)
Manufaktur Melemah, Sektor Lain Menopang. Di tengah tren positif penyaluran kredit investasi, sektor manufaktur yang merupakan penyumbang portofolio terbesar belum menunjukkan geliat. Sementara itu, sektor lain berhasil mendorong pertumbuhan. (Bisnis Indonesia)
Tren Positif Setoran Pajak Berlanjut. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menyebut prospek penerimaan pajak sampai dengan akhir tahun akan terus melanjutkan tren positif bulan-bulan sebelumnya. (Bisnis Indonesia)
Instrumen DNDF BI Turut Dorong Penguatan Rupiah. Instrumen Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) secara efektif per 1 November 2018, menjadi salah satu faktor internal pendorong penguatan rupiah di bawah 15.000 per dolar AS. (Investor Daily)
Awas, Rentenir Online Kian Meresahkan Masyarakat. Niat pemerintah mengizinkan bisnis teknologi finansial (tekfin) agar semakin banyak masyarakat mendapatkan akses keuangan. Tapi niat mulia harus tercoreng dengan munculnya tekfin ilegal yang tak ubahnya bagai rentenir berbentuk online. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
