Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada tahun ini akan tetap rendah di level 3,2%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan inflasi yang rendah pada tahun ini akan mendorong bahwa tekanan inflasi 2019 juga lebih rendah dari perkiraan bank sentral sebelumnya.
"Pada 2019 kami perkirakan inflasi 3,6%," ungkap Perry, Jumat (9/11).
Adapun, perkiraan inflasi 2018 ini lebih rendah dari inflasi tahun sebelumnya, yakni 3,61%.
Pada November ini, inflasi berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) minggu pertama tetap rendah 0,16% (month to month/mtm). Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 2,39 (ytd/year to date) dan 3,12% (yoy/year on year).
Menurut Perry, sejumlah komoditas penyumbang inflasi antara lain komoditas bawang merah beras bensin emas perhiasan. Di sisi lain, penyumbang deflasi bulan November a.l. ayam ras dan sayur-sayuran.
Baca Juga
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Oktober 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28%. Adapun, inflasi tahunan dan tahun kalendernnya mencapai masing-masing 3,16% dan 2,22%.
Dari 82 kota yang disurvei BPS, 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Palu dan terendah di Cilegon, sementara deflasi terendah di Bengkulu dan tertinggi di Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel