Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI ARGENTINA: KTT G20 Sukses Sepakati 31 Butir Komunike Bersama

Pertemuan tingkat tinggi G20 yang berlangsung di Buenos Aires, Argentina akhirnya melahirkan sebuah komunike atau kesepakatan bersama. 
Para pemimpin negara-negara G20 berfoto bersama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018)./Reuters-Marcos Brindicci
Para pemimpin negara-negara G20 berfoto bersama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018)./Reuters-Marcos Brindicci

Bisnis.com, BUENOS AIRES - Pertemuan tingkat tinggi G20 yang berlangsung di Buenos Aires, Argentina akhirnya melahirkan sebuah komunike atau kesepakatan bersama. 

Setelah melakukan rapat pleno dan sesi intervensi pada 30 November-1 Desember, 19 kepala negara dan satu pemimpin Uni Eropa sepakat mendeklarasikan 31 butir kesepakatan yang sesuai dengan tema KTT G20 tahun ini, yaitu "Membangun Konsensus to Keadilan dan Pembangunan Berkelanjutan".

Presiden Argentina Mauricio Macri mengatakan tanggung jawab pihaknya sebagai tuan rumah G20 adalah mencapai konsensus. Karena itu, dia mengucapkan terima kasih kepada semua delegasi yang ikut serta dalam KTT tahun ini. 

"Koordinasi dan kesepakatan yang dicapai sangat baik mengingat besarnya tekanan global saat ini," katanya dalam pidato penutupan G20 di Costa Salguero Center, Sabtu (1/11/2018). 

Macri menyimpulkan beberapa poin penting yang tertera pada hasil deklarasi para pemimpin G20. Pertama, soal perdagangan. Dia menuturkan negara-negara meminta agar perdagangan bebas bisa dilakukan secara adil. 

Kedua, kesepakatan bersama terkait perubahan iklim. Menurutnya, Argentina setuju bahwa setiap negara harus meneruskan komitmen mereka untuk mendorong energi terbarukan di setiap sendi kehidupan. 

Ketiga, soal perubahan teknologi. Saat ini, manusia  menghadapi revolusi teknologi. Hal tersebut secara tak langsung telah  menghilangkan beberapa pekerjaan dan menggantikannya dengan yang baru. 

Keempat, pemimpin G20 juga menggaungkan konsensus dalam bidang penguatan peran perempuan (empowerment of women). Dia menuturkan hal tersebut dapat dicapai mengingat besarnya ruang untuk tumbuh dan berkembang di masa depan. 

"Kami akan mendorong para perempuan bergerak lebih inklusif. Termasuk dari sisi perspektif finansial dan inklusivitas digital yang akan mendorong pertumbuhan masyarakat dan negara," jelasnya. 

Terkait perang dagang yang terjadi di antara Amerika Serikat dan China, KTT G20 menilai perdagangan dan investasi internasional merupakan mesin yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, mereka sadar bahwa kontribusi dari sistem perdagangan multilateral sudah gagal dan tak ada ruang untuk perubahan. 

"KTT G20 mendukung reformasi WTO [World Trade Organization] agar dapat mengembangkan fungsinya secara maksimal. Kami akan mengkaji progres pada pertemuan selanjutnya di Jepang," ungkapnya. 

Leader's Meeting G20 digelar mulai 30 November hingga 1 Desember waktu Buenos Aires. Ada 19 kepala negara serta perwakilan Uni Eropa yang akan hadir di event tahunan tersebut. Beberapa kepala negara yang sudah mendarat di Buenos Aires, a.l. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Korea Selatan Moon Jae-In, Presiden Perancis Emannuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang akan memimpin delegasi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper