Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: G20 Ada Kesepahaman, Kami Bersyukur

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan salah satu hasil pertemuan G20 adalah perang dagang antar negara melahirkan keinginan G20 untuk melakukan reformasi multilateral World Trade Organization (WTO).
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/11/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/11/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mensyukuri adanya kesepahaman dalam pertemuan G20 untuk mereformasi world trade organization (WTO) sebagai akibat dari perang dagang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan salah satu hasil pertemuan G20 adalah perang dagang antar negara melahirkan keinginan G20 untuk melakukan reformasi multilateral World Trade Organization (WTO).

"Indonesia harus menyiapkan materi dan posisi yang jelas dan negosiator yang unggul dalam menghadapi era perang dagang bilateral dan melemahnya mekanisme solusi multilateral yang makin kompleks," ungkapnya seperti dikutip dari laman Facebook resminya, Minggu (2/12/2018).

Selain itu, lanjutnya, ancaman dan peluang digital ekonomi terhadap kesempatan dan jenis kerja di masa depan terus menjadi perhatian G20 serta implikasinya terhadap kebijakan kenetagakerjaan, jaring pengaman sosial, dan perpajakan.

Dunia katanya, akan semakin kompleks, globalisasi serta kemajuan teknologi akan memberikan banyak kesempatan untuk maju dan mengejar ketertinggalan. Di sisi lain, kemajuan menyajikan kerumitan dalam mengelola perekonomian dan sosial suatu negara. Indonesia jelasnya, harus semakin keras dan cerdas dalam membangun perekonomian.

"Fokus Presiden Jokowi untuk membangun kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur adalah benar yaitu untuk pemerataan dan peningkatan produktivitas dan daya kompetisi negara kita," tuturnya.

Indonesia menurutnya, tetap perlu membangun kapasitas sumber daya manusianya dalam memahami dan menghadapi globalisasi ekonomi, perubahan teknologi dan dinamika geo-politik yang semakin rumit dan menantang.

"Ini tantangan yang harus dihadapi dan dijawab oleh generasi milenial kita," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper