Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Tingkatkan Fee Based Income Tahun Depan Lewat Digitalisasi

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan provisi melalui layanan jasa keuangan digital dan penjualan produk keuangan.
Bank Jatim./JIBI
Bank Jatim./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan provisi, atau fee based income melalui layanan jasa keuangan digital dan penjualan produk keuangan.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan pada tahun depan fee based income diproyeksi dapat tumbuh 11,5%. Adapun per Oktober, perseroan mencatatkan fee based income senilai Rp404 miliar atau tumbuh 10,68% secara tahunan dari Rp365 miliar. Perseroan, lanjutnya, optimistis dapat mencapai target pertumbuhan fee based income pada akhir tahun atau tumbuh sebesar 10%.

Ferdian menambahkan pertumbuhan pada tahun depan akan didorong oleh produk digital perseroan seperti mobile banking dan internet banking, biaya provisi kredit, dan penjualan bancassurance.

"Dan yang baru QR code jika disetujui. Kita sudah ajukan tahun 2018. [Saat ini] ada beberapa perbaikan di OJK [Otoritas Jasa Keuangan]," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/12/2018).

Pada tahun depan, layanan keuangan melalui produk digital akan semakin bervariasi. Hal ini disebabkan oleh maraknya perusahaan teknologi finansial (Tekfin) yang menawarkan berbagai produk keuangan dan digitalisasi industri perbankan. Menurut Ferdian, variasi tersebut justru menimbulkan potensi besar untuk industri perbankan, dalam hal ini bank daerah, dan perusahaan Fintek untuk berkolaborasi.

Pasalnya, lanjutnya, dengan kolaborasi tersebut perseroan dan perusahaan Fintek dapat berbagi pendapatan. Selain itu, Ferdian berpendapat kolaborasi antara Bank dan Perusahan Fintek merupakan hal yang penting.

"Kalau menurut saya, Tekfin seperti Gojek bakal menjadi market leader ke depan. Maka dari itu, penting kerja sama [antara Bank dan Tekfin] sehingga [bisa] share income," paparnya.

Pada akhir kuartal III/2018, pendapatan operasional selain bunga perseroan tumbuh 9,55% menjadi Rp367 miliar dari Rp335 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatan bunga bersih naik 4% menjadi Rp2,7 triliun. Pertumbuhan tersebut membuat laba bersih perseroan terkerek  4,54% menjadi Rp1,05 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper