Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Mulai Bayangi Inflasi Desember 

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan kenaikan pada minggu pertama banyak disumbang oleh kelompok volatile food atau pangan bergejolak.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyampaikan keterangan pers, di Jakarta, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyampaikan keterangan pers, di Jakarta, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Perkiraan Harga (SPH) Bank Indonesia pada minggu ke-I Desember mencatat inflasi sebesar 0,30%.

Sementara itu, laju inflasi tahun kalender (year to date/ytd) dan keseluruhan (year on year/yoy) mencapai 2,81%.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan kenaikan pada minggu pertama banyak disumbang oleh kelompok volatile food atau pangan bergejolak.

"Apa yang naik di minggu pertama secara bulan ke bulan, yaitu telur ayam ras 8,5%, bawang merah 6,6%, wortel 11,6%, kacang panjang 7,1%," papar Mirza saat ditemui di Komplek Gedung Bank Indonesia, Jumat (7/12).

Dari data BI, telur ayam ras menyumbang andil inflasi cukup besar yakni 0,06%. Selain itu, bawang merah sebesar 0,03% dan daging ayam ras 0,02%.

Dari kelompok administered prices atau harga yang diatur pemerintah, tarif tiket udara tercatat menjadi kontributor inflasi minggu pertama dengan laju kenaikan harga sebesar 3,76% dan andil sebesar 0,04%.

Adapun, komoditas yang mengalami deflasi a.l. daging sapi sebesar 0,08%, udang basah 0,32% dan ikan kembung 0,54%.

Komoditas lain yang mengalami deflasi adalah emas dan perhiasan, yakni sebesar 1,72%. Jika inflasi pada Desember bisa dijaga dikisaran 0,30%, inflasi tahun 2018 dapat berada di bawah 3%. 

"Berarti kita bagus sekali bisa menjaga inflasi tiga tahun ini di sekitar 3% dan tahun ini bisa di bawah 3%," ujar Mirza.

Tantangan inflasi pada Desember ini adalah banyaknya aktivitas ekonomi disebabkan oleh belanja Natal dan libur Tahun Baru. 

Oleh sebab itu, Bank Indonesia dan pemerintah perlu menjaga inflasi bahan makanan agar tetap rendah. Menurut Mirza, BI selalu memperhatikan dua hal dalam menjaga suku bunga, inflasi dan nilai tukar.

"Kalau inflasi bisa terjaga, paling tidak faktor yang mempengaruhi suku bunga kita bisa kendalikan," kata Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper