Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, Konsorsium Asuransi Wisata Gencar Promosi

Konsorsium Asuransi Wisata bakal gencar melakukan promosi produk asuransi Jaga Wisata pada tahun depan.
Ilustrasi pengunjung berwisata di Pantai Ancol. Konsorsium Asuransi Wisata akan menggencarkan pemasaran produk asuransi Jaga Wisata tahun depan./Antara-Rivan Awal Lingga
Ilustrasi pengunjung berwisata di Pantai Ancol. Konsorsium Asuransi Wisata akan menggencarkan pemasaran produk asuransi Jaga Wisata tahun depan./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA Konsorsium Asuransi Wisata bakal gencar melakukan promosi produk asuransi Jaga Wisata pada tahun depan untuk mengejar target premi Rp10 miliar.

Konsorsium Asuransi Wisata terdiri dari delapan perusahaan yakni PT Central Asia Financial (Jagadiri) sebagai leader, PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR Life Insurance), PT Asuransi FPG Indonesia, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Jasa Raharja Putera (JP-Insurance), PT Equity Life Indonesia, PT Asuransi Binagriya Upakara, dan PT Asuransi Intra Asia.

Produk asuransi Jaga Wisata diluncurkan pada 27 September 2018, menawarkan perlindungan mulai dari 3, 7, 15, hingga 30 hari, dengan premi antara Rp10.000 hingga Rp100.000.

Perlindungan yang diberikan mencakup sakit akibat kecelakaan, cacat akibat kecelakaan, keracunan, kegiatan olahraga ekstrem, hingga terorisme dan bencana dan termasuk evakuasi darurat medis ketika melakukan perjalanan.

Chief Marketing Officer PT Central Asia Finansial (Jagadiri) Yuda Wirawan mengatakan konsorsium baru membukukan sekitar 300 polis asuransi Jaga Wisata. Nilai premi dari jumlah polis tersebut Rp3 juta.

Perolehan premi yang masih minim karena konsorsium belum gencar melakukan promosi produk tersebut. Promosi yang lebih gencar dilakukan pada 2019.  "Kami belum gencar berpromosi, baru sekitar 300 polis," ungkapnya pada Sabtu (29/12/2018).

Dia mengutarakan produk ini menginduk kepada Kementerian Pariwisata. Oleh karena itu, sosialisasi yang dilakukan kementerian, jajaran, instansi, serta seluruh industri terkait pariwisata sangat berpengaruh terhadap kesuksesan produk ini. Sosialisasi ini yang akan mulai gencar dilakukan pada tahun depan.

Terkait dengan bencana tsunami di Selat Sunda, konsorsium belum menerima laporan klaim. "Untuk jenis bencana tersebut, kami meng-cover. Hanya belum ada laporan klaim terkait bencana tersebut."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper