Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi 2019, Investasi Dana Pensiun Stabil

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi dana pensiun diproyeksikan tak banyak mengalami perubahan pada 2019. Alasannya, para pelaku dapen umumnya telah menempatkan dana kelolannya pada instrumen-instrumen investasi jangka panjang.

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi dana pensiun diproyeksikan tak banyak mengalami perubahan pada 2019. Alasannya, para pelaku dapen umumnya telah menempatkan dana kelolannya pada instrumen-instrumen investasi jangka panjang.

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Bambang Sri Muljadi mengatakan, dana-dana kelolaan dapen selama ini sudah tertanam di instrumen-instrumen investasi lama seperti obligasi, surat berharga negara, dan deposito.

Dari berbagai instrumen investasi,  rata-rata para pelaku berinvestasi pada SBN dan obligasi korporasi hold to maturity atau jangka panjang. Artinya, dana-dana tersebut tidak dapat diotak-atik sampai menunggu jatuh tempo. Dengan begitu, investasi tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi pasar.

“Lantaran sebagian [investasi] tertanam lama, menurut saya kalau pasar saham baik, rupiah stabil, dan [harga] obligasi naik, paling naik tetapi tidak signifikan,” katanya saat dihubungi oleh Bisnis.com, Kamis (3/1/2019).

Menurutnya kemungkinan para pelaku dapen akan memanfaatkan dana-dana kelolaan baru yang berasal dari iuran peserta dan pendiri pada tahun ini. Dana itu diinvestasikan ke pasar modal untuk meraih keuntungan terutama di pasar saham atau obligasi dengan metode available for sale (AFS).

 “Kalau dana pensiun yang bisa terpengaruh itu kan dana-dana baru [dari iuran peserta dan pendiri]. Dapen bisa memainkan kelola swadana. Tetapi tergatung masing-masing dapen,” katanya.

Bambang menambahkan, apabila rupiah dan inflasi  stabil pada tahun ini, diperkirakan suku bunga pun tidak begitu atraktif naik.  Momen ini pula yang diprediksikan akan menaikan kupon obligasi dan keuntungan saham. “Mudah-mudahan dividen dari emiten itu baik, sehingga akan memacu pertumbuhan harga saham,” katanya.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan per Oktober 2018, total investasi dapen mencapai Rp257,34 triliun, meningkat senilai Rp4,76 triliun atau 1,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017, Rp252,58 triliun.

Sebagian besar dana investasi itu teralokasikan ke sejumlah instrument investasi di pasar uang dan pasar modal dengan rincian, deposito berjangka pada bank senilai Rp67,03 triliun, surat berharga negara Rp59,15 triliun, obligasi korporasi Rp55,19 triliun, dan saham Rp29,92 triliun.

Dari nilai investasi sebesar itu, industri dapen membukukan pertumbuhan aset bersih senilai Rp6,38 triliun atau 2,4% dari Rp258,18 triliun pada November 2017 menjadi Rp264,56 triliun pada November 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper