Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Siapkan Co-Branding Kartu Pembiayaan BPD

Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk. tengah menjajaki kerja sama penerbitan kartu pembiayaan dengan beberapa unit usaha syariah, dan bank umum syariah milik bank pembangunan daerah. Sayangnya, rencana itu masih menemui jalan buntu.
CIMB Niaga Syariah
CIMB Niaga Syariah

Bisnis.com, JAKARTA — Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk. tengah menjajaki kerja sama penerbitan kartu pembiayaan dengan beberapa unit usaha syariah, dan bank umum syariah milik bank pembangunan daerah. Sayangnya, rencana itu masih menemui jalan buntu.

Sharia Banking Director CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi unit usaha syariah (UUS) adalah sistem channeling untuk keperluan menghimpun angsuran kartu pembiayaan.

“Namanya bank daerah kan kuat ke daerah, tapi belum tentu kami punya cabang di daerah tersebut. Masalahnya collection itu. Kalau di Dati [Daerah Tingkat] II kami tidak punya [cabang], tidak bisa kami [collection]. Masalah channel-nya itu yang kami belum match,” ujarnya, pekan lalu.

Pandji menyampaikan, hingga awal Desember 2018 perseroan telah menerbitkan 350.000 keping kartu pembiayaan. Adapun, khusus CIMB Niaga Syariah Platinum Card telah dirilis 5.000—6.000 keping kartu sejak diluncurkan pada November 2018.

Dalam 3 tahun, total kartu pembiayaan tumbuh menjadi Rp630 miliar melalui 343.000 keping kartu dengan volume penjualan senilai Rp2,92 triliun. Sebelumnya, pada kuartal III/2015 outstanding kartu pembiayaan mencapai Rp210 miliar melalui 239.000 keping kartu dengan volume penjualan senilai Rp549 miliar.

PT Bank Aceh Syariah sebelumnya menilai penerbitan kartu pembiayaan di industri perbankan syariah merupakan sebuah keniscayaan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah. Oleh sebab itu, perseroan berencana menerbitkan kartu pembiayaan.

Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Aceh Syariah Amal Hasan mengatakan, perseroan berencana bekerja sama dengan bank syariah maupun unit usaha syariah yang sudah menerbitkan kartu pembiayaan. Namun demikian, perseroan masih harus mempelajari lebih lanjut persyaratan teknis dan administratif terkait dengan penerbitannya.

“Kemungkinan kami akan coba apakah kerja sama dengan BNI Syariah yang sudah ada atau dengan CIMB Niaga syariah, atau yang lebih memungkinkan untuk kami lebih cepat [menerbitkan kartu pembiayaan],” jelasnya kepada Bisnis.

Di sisi lain, PT Bank NTB Syariah akan menerbitkan kartu pembiayaan pada tahun ini. Perseroan berencana berkerja sama dengan bank umum syariah yang sudah menerbitkan kartu pembiayaan.

Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, perseroan telah memasukkan ke dalam rencana bisnis bank pada tahun ini. Kukuh berujar, penerbitan kartu pembiayaan tersebut akan terealisasi pada semester I/2019. “Itu kan gampang co-branding nya,” ujar Kukuh kepada Bisnis.

Pandji menambahkan, walaupun tidak diatur oleh otoritas, portofolio pembiayaan UUS telah didominasi ke sektor produktif atau sekitar 58% dari total pembiayaan pada akhir 2018. Menurutnya, pembiayaan produktif UUS mayoritas disalurkan ke korporasi.

Hingga akhir 2019, sambungnya, UUS menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan tumbuh sekitar 30% dibandingkan dengan posisi akhir 2018.  Ada dua sektor yang diandalkan untuk dibiayai, yakni infrastruktur dan konsumer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper