Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Asuransi Jiwa Fokus Pasarkan Premi Reguler

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mulai fokus pada reguler premium sejak 2018 lalu.
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mulai fokus pada reguler premium sejak 2018 lalu. Premium reguler dipilih karena lebih memberi manfaat yang berkelanjutan bagi perseroan dan profitable.

Dian Wicaksono, Financial Controller Head Division BNI Life, mengatakan perseroan melakukan perubahan stratetgi pada tahun lalu dengan memfokuskan pada pemasaran produk profitable.

Dian menerangkan perubahan strategi dilakukan perseroan karena ingin mencari bisnis yang bersifat jangka panjang sehingga lebih stabil ke depannya.

“Pada 2017 kami banyak menjual produk yang sifatnya single premi, kami berubah strategi pada 2018 menjadi reguler premi, fokus produk kami beda,” kata Dian beberapa waktu lalu.

Strategi tersebut berbuah hasil, berdasarkan laporan keuangan (unaudited) BNI Lifepada Desember 2018 PT BNI Life Insurance membukukan premi senilai Rp5,56 triliun.

Di waktu yang berbeda, Head of Marketing Planning Hanwha Life Indonesia Fabianus Widyarto mengatakan, saat ini metode pembayaran reguler premium mendominasi hingga 90% di perseroan.

Besarnya jumlah premium reguler,lanjut Widy, disebabkan oleh profil perusahaan yang memang mengedepankan premium reguler.

“Kami tidak lahir dari culture yang lebih banyak singlenya, dari tahun sebelumnya jumlah reguler premium tidak banyak berubah,” kata Widy kepada Bisnis, Sabtu (16/2/2019)

Widy menambahkan selain karena culture perusahaan Hanwha Indonesia yang meniru induknya di Korea Selatan, Menurutnya reguler premium lebih profitable dibandingkan dengan single premium disebabkan produk reguler premium dapat diberi perlindungan tambahan.

Disamping itu, lanjut Widy, yang menyebabkan perseroan belum fokus pada single premium karena kondisi pasar saham tahun yang kurang baik pada 2018, terlebih dengan adanya perusahaan asuransi jiwa yang terkena masalah karena investasi.
“Rider [manfaat tambahan] itu yang jadi buster untuk profit,” kata Widy.

Adapun PT Hanwha Life Insurance Indonesia menorehkan premi senilai Rp86 miliar pada 2018, dengan portofolio jalur distribusi yakni, 50% berasal dari jalur agency, 30% dari grup bisnis, dan sisanya 20% berasal dari bancassurance dan digital.

Sementara itu, President Director AIA Financial Indonesia Ben Ng mengatakan, hingga saat ini komposisi reguler premi di perseroan masih lebih besar dibandingkan dengan single premi. Namun sayangnya, Ben tidak membocorkan proporsi reguler premi di perseroan.

PT AIA Financial mencatatkan perolehan premi pada Desember 2018 (unaudited) senilai Rp12,41 triliun, tumbuh 21,66% dibandingkan dengan tahun lalu periode yang sama senilai Rp10,20 trilliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper