Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Premi Sompo Insurance Naik Dua Digit

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sompo Insurance Indonesia menorehkan premi senilai Rp2 triliun hingga Desember 2018 (unadited) tumbuh 22,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai Rp1,63 triliun.
Sompo Insurance Indonesia/Istimewa
Sompo Insurance Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sompo Insurance Indonesia menorehkan premi senilai Rp2 triliun hingga Desember 2018 (unadited) tumbuh 22,4% dibandingkan dengan tahun  sebelumnya yang senilai Rp1,63 triliun.

Asuransi harta benda atau properti  menjadi kontributor terbesar dalam perolehan premi dengan menyumbangkan 42% dari total premi yang dibukukan, menyusul kemudian asuransi kendaraan bermotor dengan  38%, asuransi kesehatan 7%, asuransi cargo 5%, asuransi engineering 5%, dan lain-lain 2-3%.

Disamping itu, berdasarkan laporan yang dipublikasikan di website resmi, Sompo Insurance juga menorehkan pendapatan underwriting hingga Desember 2018 senilai Rp764 miliar, tumbuh 29,71% dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama senilai Rp589 miliar.

Adapun beban underwriting yang ditorehkan pada Desember 2018 senilia Rp375 miliar, tumbuh 20,19%  secara tahunan, pada 2017 beban underwriting tercatat Rp312 miliar.

Perseroan menorehkan hasil positif untuk hasil investasi tumbuh 41,37% dari Rp58 miliar menjadi Rp82 miliar pada 2018.

Chief Underwriter Director Sompo Insurance Indonesia Erixon Hutapea mengatakan, perseroan telah bekerja sama dengan 11 bank untuk mendorong penjualan produk asuransi properti sepanjang 2018 lalu.

Disamping itu, sambung Erixon, pertumbuhan juga didorong oleh peningkatan pelayanan kepada para nasabah.

“Strategi kami, memberikan pelayanan yang baik termasuk pemberiaan layanan Risk Management, berupa survey risiko dan penyelesaian klaim yang cepat,” kata Erixon di Tangerang, Minggu (18/2/2019).

Erixon menambahkan pada 2018, pertumbuhan asuransi properti sekitar 13% dibandingkan dengan 2017. Perseroan menurunkan proporsi asuransi properti dari 47%  menjadi 42% pada 2018 untuk fokus dalam pengembangan asuransi kendaraan.

"Dikarenakan kenaikan proporsi asuransi kendaraan bermotor kami  dari 34% dari seluruh portfolio pada 2017 naik menjadi 38% pada 2018 sehingga  asuransi kendaraan kendaraan bermotor kami tumbuh 39% dibanding 2017," kata Erixon.

Erixon menuturkan perusahaan asal Jepang itu telah mengandalkan saluran ritel dalam meraup premi asuransi kendaraan. Dia menyampaikan saat ini perseroan telah bekerja sama dengan 15 perusahaan leasing.

“Produksi asuransi kendaraan kami mayoritas dari perusahaan leasing dan dealer, lebih dari 75% dari produksi kendaraan,” kata Erixon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper