Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampai Kapan BI Akan Pertahankan Suku Bunga Acuan?

Penyesuaian suku bunga Bank Indonesia tidak akan berpengaruh besar terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan di tengah suramnya kinerja ekspor.
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyesuaian suku bunga Bank Indonesia tidak akan berpengaruh besar terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan di tengah suramnya kinerja ekspor.

Kondisi ini akan membuat bank sentral menahan suku bunga acuannya di kisaran 6% sepanjang semester I/2019.

Ekonom Asian Development Bank (ADB) Institute Eric A. Sugandi mengungkapkan kenaikan suku bunga memang akan menarik arus modal asing sehingga surplus di neraca modal dan finansial bisa bertambah. Alhasil, defisit neraca pembayaran dapat berkurang.

"Namun, kenaikan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate [BI 7DRRR] ini tidak mengatasi masalah defisit transaksi berjalan sendiri," papar Eric, Rabu (20/02/2019).

Jika rupiah menguat karena BI 7DRRR naik dan inflow masuk, maka impor bisa meningkat. Pasalnya, penguatan rupiah membuat impor relatif lebih murah.

Selain itu, Eric menjelaskan kenaikan suku bunga dapat menyebabkan biaya produksi meningkat jika perusahaan atau eksportir meminjam modal ke bank.

Eric melihat perbaikan defisit transaksi berjalan secara signifikan masih sulit pada kuartal I/2019. BI akan cenderung memperhatikan neraca pembayaran.

"Memang itu yang harus jadi fokus BI untuk jaga rupiah. Untuk defisit transaksi berjalan butuh perbaikan struktural dan ini merupakan domain pemerintah," tegas Eric.

Mandat BI hanya menjaga inflasi dan nilai tukar, rupiah, bukan yang lain.

Pergerakan BI 7DRRR, lanjut Eric, tetap akan dipengaruhi oleh Fed Fund Rate (FFR). Tahun ini, pasar umumnya masih memperkirakan FFR naik dua kali pada kuartal ketiga dan keempat. 

"Jadi tekanan terhadap rupiah karena unsur surprise dari kenaikan US FFR mestinya tidak terlalu besar," ujarnya.

Sekalipun ada penyesuaian, Eric memperkirakan suku bunga acuan BI hanya akan meningkat 25-50 basis poin (bps).

Hal ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa kenaikan suku bunga BI tidak akan setajam tahun lalu. Seperti yang disampaikan Gubenur Perry Warjiyo, suku bunga BI sudah hampir mencapai puncaknya.

Sejak Mei 2018 hingga Januari 2019, BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 175 basis poin ke level 6%.

BI mengklaim kebijakan suku bunganya telah sejalan dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan dan menjaga daya tarik aset keuangan Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper