Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Ambil Porsi 10% di LinkAja

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengambil porsi sekitar 10% dari total investasi yang dibutuhkan untuk membangun LinkAja.
Karyawati PT Bank Tabungan Negara Tbk memberikan penjelasan mengenai produk perbankan kepada nasabah di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawati PT Bank Tabungan Negara Tbk memberikan penjelasan mengenai produk perbankan kepada nasabah di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memutuskan turut berpartisipasi dalam Link Aja, yakni layanan pembayaran berbasis Quick Response Code yang diselenggarakan oleh bank-bank pelat merah. Porsi BTN mencapai 10% dari total investasi yang dibutuhkan oleh Link Aja.

Direktur Strategi, Kepatuhan, dan Risiko BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan bahwa porsi penyertaan modal dalam LinkAja disesuaikan dengan komitmen masing-masing bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Perkiraan investasi di angka sekitar 10%. Jadi beda-beda, tergantung komitmennya, tapi kami sekitar itu,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/2/2019).

Dia menjelaskan, rencananya LinkAja akan berstatus sebagai cucu usaha dari BTN. Menurutnya, kesempatan ini merupakan hal posisif bagi perseroan untuk mengembangkan fasilitas secara lebih terpadu.

“LinkAja nanti kami akan chip in di sana sekian persen, sesuai dengan komitmen Himbara lah. Dari situ yang kami lakukan bagus sih untuk BTN, karena dengan LinkAja kami bisa memanfaatkan fasilitas yang mungkin selama ini sedang kami bangun, jadi kami tidak perlu bangun dari awal,” jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa investasi yang sudah dikeluarkan BTN untuk membangun produk Quick Response (QR) code selama ini dapat diintegrasikan ke dalam LinkAja. Hal itu sudah diperhitungkan ke dalam rencana bisnis bank (RBB) 2019.

“Investasi yang lalu bisa diintegrasikan, itu sudah bisa diperhitungan dalam RBB 2019, jadi prinsipnya tidak bisa jadi langsung anak perusahaan tapi jadi cucu perusahaan lah, melalui perusahaan-perusahaan,” jelasnya.

Ke depan, dia mengatakan secara bertahap produk uang elektronik juga akan teringrasi ke dalam LinkAja. Pada prinsipnya, Mahelan mengatakan bahwa langkah bank-bank BUMN membangun LinkAja adalah untuk menyaingi berbagai layanan pembayaran yang sudah ada di masyarakat.

“Uang elektronik juga masuk ke situ, jadi ini kan maksudnya dengan adanya kita mensinergikan fasiltias yang dimiliki oleh Himbara dan supaya bisa kalau kan bisa menyaingi Ovo, Gopay, kemungkinan juga bisa kita masukkan ke sana. Sementara bertahap dulu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper