Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB Siapkan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan

Bank BJB telah menyampaikan laporan rencana aksi sustainable finance atau keuangan berkelanjutan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Karyawati melayani nasabah di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) Kantor Cabang Utama Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Rachman
Karyawati melayani nasabah di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) Kantor Cabang Utama Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. (Bank BJB) telah menyampaikan laporan rencana aksi sustainable finance atau keuangan berkelanjutan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 

Penyampaian rencana aksi keuangan berkelanjutan tersebut sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 51 tahun 2017. Beleid tersebut mengatur agar bank dalam kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) III dan IV wajib menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dalam kegiatan usaha pada awal tahun ini, sedangkan bank BUKU I dan II wajib menerapkannya pada tahun depan. 

Adapun, yang dimaksud rencana aksi tersebut adalah pengembangan produk, pengembangan kapasitas internal perbankan, dan penyesuaian penyesuaian orgnisasi, manajemen risiko tata kelola, dan standar prosedur operasional sesuai dengan prinsip keuangan berkelanjutan. 

Head of Corporate Secretary Division Bank BJB Muhammad Asadi Budiman mengatakan, perseroan telah menyerahkan laporan tersebut bersamaan dengan rencana bisnis bank (RBB). Asadi berujar perseroan akan fokus pada pengembangan kapasitas internal untuk langkah awal. Pasalnya, lanjutnya tantangan penyaluran kredit dengan konsep keuangan berkelanjutan adalah kapasitas internal. 

"Agar seluruh jenjang organisasi memiliki pengetahuhan yang memadai mengenai keuangan berkelanjutan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/2/209). 

Adapun, lanjutnya, perseroan akan fokus menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan pada sektor perkebunan dan energi terbarukan. Menurutnya, akan ada peningkatan penyaluran kredit dengan konsep tersebut, mengingat outstanding kredit dengan skema itu masih kecil. 

Di sisi lain, Asadi mengemukakan perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit dapat berakselerasi mencapai 10% pada tahun ini. Berdasarkan lapuran bulanan Desember 2018, portofolio kredit perseroan tumbuh 5,94% menjadi 74,8 triliun. 

Asadi menyampaikan target tersebut didasari oleh tren kenaikan permintaan kredit kepada perseroan yang membaik  dibandingkan sebelumnya. "Kami memperkirakan tren ini akan berlanjut di sepanjang 2019," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper