Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow! Nilai Transaksi Digital BCA Tembus Rp27.000 Triliun

Nilai transaksi digital BCA sepanjang 2018 mencapai sekitar Rp27.000 triliun. Nilai transaksi tersebut dihasilkan dari sekitar 22 juta transaksi yang dilakukan oleh 18 juta nasabah setiap hari.
Model memperlihatkan Kartu Kredit BCA Singapore Airlines KrisFlyer Visa Infinite saat peluncurannya, di Jakarta, Senin (3/12/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Model memperlihatkan Kartu Kredit BCA Singapore Airlines KrisFlyer Visa Infinite saat peluncurannya, di Jakarta, Senin (3/12/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan nilai transaksi digital sepanjang tahun 2018 mencapai sekitar Rp27.000 triliun. Nilai transaksi tersebut dihasilkan dari sekitar 22 juta transaksi yang dilakukan oleh nasabah setiap hari.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa sekitar 97% nasabah BCA terbiasa bertransaksi menggunakan saluran perbankan digital. Sementara itu, hanya sekitar 3% nasabah yang bertransaksi melalui kantor cabang.

“Setiap hari ada sekitar 22 juta transaksi digital banking oleh sekitar 18 juta nasabah BCA,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Guna memfasilitasi transaksi nasabah, Jahja mengatakan bahwa BCA terus akan meningkatkan pelayanan digital banking.

Pada tahun ini, BCA menyiapkan anggaran sekitar Rp1 triliun khusus untuk mengembangkan produk dan layanan perbankan digital. Salah satu hasil pengembangan digital banking terbaru adalah produk Keyboard BCA.

Menurut Jahja, pengembangan digital banking dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan komisi berbasis transaksi atau fee based income (FBI). Pada tahun ini, BCA menargetkan pendapatan komisi tumbuh hingga dua digit, dengan mengandalkan komisi dari transaksi digital.

Sepanjang tahun lalu, BCA telah menghimpun pendapatan komisi senilai RP21,08 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih mencapai Rp52,99 triliun.

"FBI akan berfungsi sebagai kompensasi pendapatan bunga yang tertekan akibat suku bunga acuan yang naik, tetapi sekarang pendapatan bunga masih yang utama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper