Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Hitung Waktu Naikkan Bunga Kredit

BTN menimbang rencana menaikkan bunga kredit sebagai realisasi transmisi kebijakan suku bunga Bank Indonesia sepanjang tahun lalu.
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. masih menimbang rencana menaikkan bunga kredit sebagai realisasi transmisi kebijakan suku bunga Bank Indonesia sepanjang tahun lalu.   

Direktur Keuangan dan Treasuri Bank BTN Iman Nugroho Soeko menyatakan, pihaknya masih belum memutuskan besaran kenaikan suku bunga dan maupun waktu implementasinya.  

"Kami belum transmisikan kenaikan cost of funds ke suku bunga kredit jadi masih timbang-timbang timing-nya," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/2/2019) malam.  

Sebelumnya, BTN berniat menyesuaikan suku bunga dasar kredit pada Februari—Maret 2019, sejalan dengan kenaikan suku bunga BI yang membuat biaya dana ikut terkerek pada kuartal akhir 2018.  

Iman mengatakan, pada periode Oktober—Desember 2018, biaya dana Bank BTN telah naik 54 bps, tetapi belum diikuti dengan penyesuaian suku bunga dasar kredit.  

Kebijakan suku bunga tersebut akan diputuskan dalam rapat bulanan asset-liability commitee (Alco). "Sejauh ini belum dibahas di tim Alco," ujarnya.  

Berdasarkan informasi di situs resmi perseroan, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank BTN untuk semua segmen kredit saat ini tercatat dua digit. SBDK segmen korporasi dan ritel masing-masing sebesar 11,25% dan 11,50%, sedangkan kredit konsumsi KPR dan non-KPR tercatat 10,50% dan 11,50%.  

Sebelumnya, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di level 6% dan meminta bank-bank untuk menahan transmisi suku bunga kredit.  

Bank sentral menyatakan akan lebih meningkatkan kebijakan operasi moneter yang akomodatif guna mendorong pembiayaan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan lewat sejumlah kebijakan operasi moneter dan makroprudensial yang longgar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper