Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Sayangkan Kolaborasi Perbankan dengan Tekfin Masih Minim

Bank Indonesia menilai kolaborasi antara startup atau perusahaan rintisan dan dunia perbankan masih minim.
CEO of Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro (tengah) bersama Co-founder & Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid (kanan), dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menjadi panelis saat acara panel diskusi di Nusa Dua Bali, Selasa (9/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
CEO of Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro (tengah) bersama Co-founder & Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid (kanan), dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menjadi panelis saat acara panel diskusi di Nusa Dua Bali, Selasa (9/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai kolaborasi antara startup atau perusahaan rintisan dan dunia perbankan masih minim.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menuturkan bank sentral melihat kolaborasi antara startup, terutama di bidang teknologi finansial (Tekfin) dan perbankan mulai terjalin, tetapi jumlahnya belum banyak.

"Harusnya ada kolaborasi antara startup dan sektor perbankan. Bank dapat memanfaatkan pengembangan dari startup, dan startup dapat memanfaatkan fasilitas perbankan," ujar Sugeng dalam acara Regional Investment Forum BKPM, Senin (11/3/2019).

Menurutnya, kolaborasi dua sektor ini dapat berkontribusi besar bagi pengembangan ekonomi digital di dalam negeri.

Dalam kesempatan ini, Sugeng menegaskan kembali bahwa peran Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi digital cukup serius, yaitu mendorong integrasi ekonomi digital, digitalisasi perbankan, kolaborasi antara bank dengan Tekfin.

Selain itu, Bank Indonesia juga mengupayakan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan menjaga stabilitas, serta persaingan yang sehat di antara pelaku ekonomi digital, dan memastikan keamanan nasional dalam ekonomi digital.

Bank Indonesia memandang ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru jika Indonesia ingin menjadi negara dengan penghasilan tinggi (high-income country). "Pengembangan ekonomi digital diharapkan dapat meningkatkan produktivitas melalui inovasi dan teknologi," papar Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper