Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAPORAN DARI HONGARIA: Perdagangan Meredup, Parlemen Cari Celah Peningkatan Ekspor

Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melakukan lawatan ke Hongaria. Berbagai agenda pertemuan dilakukan dengan pemangku kepentingan di bidang ekonomi.

Bisnis.com, BUDAPEST— Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melakukan lawatan ke Hongaria. Berbagai agenda pertemuan dilakukan dengan pemangku kepentingan di bidang ekonomi.

Salah satunya melakukan pertemuan dengan anggota Parlemen Hongaria, yaitu Lajos Olah selaku Ketua Grup Persahabatan Indonesia-Hongaria dan Istvan Simicsko selaku Ketua Grup Persahabatan Asean-Hongaria.

Dalam pertemuan makan siang, Ketua Panja Kerja Sama Ekonomi Regional BKSAP DPR RI Juliari Batubara menyampaikan bahwa Hongaria adalah mitra dagang yang cukup penting bagi Indonesia di Eropa.

Namun demikian, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir volume perdagangan antara kedua negara tercatat mengalami penurunan. Oleh karena itu, penting bagi parlemen kedua negara untuk duduk bersama dan berdialog untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan dalam perdagangan kedua negara.

“Di samping itu kedua negara juga hendaknya tetap mengutamakan pendekatan multilateral dan mengutamakan dialog yang didasari oleh saling menghormati dan menghargai antar negara dalam mencari solusi bagi peremasalahan perdagangan internasional, terutama di tengah menguatnya sentimen proteksionisme dan perang dagang antara dua negara adidaya yaitu AS dan China,” ujarnya di Gedung Parlemen Hongaria, Kamis (14/3/2019) sore.

Menanggapi Juliari, Istvan Simicsko mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis dan penting. Oleh karena itu, dia sepakat bahwa kedua negara harus aktif berkomunikasi dalam rangka meningkatkan hubungan dagang dan menyelesaikan permasalahan seputar perdagangan.

Menurutnya, pemerintah Hongaria menyediakan insentif pajak dan fiskal ataupun insentif lainnya bagi perusahaan Indonesia yang ingin melakukan investasi di negera bangsa Magyar tersebut.

“Demikian halnya jika ada perusahaan Hongaria yang ingin melakukan investasi, terutama jika berkaitan dengan usaha berbasis teknologi,” ujarnya.

Berdasarkan data Eurostat, nilai perdagangan RI-Hongaria selama 3 tahun terakhir (2015 s/d 2017) mengalami rebound. Pada 2015 nilai perdagangan mencapai 197,38 juta euro dan menurun signifikan pada 2016 sebesar 7,6% menjadi 182,38 juta euro sebagai imbas krisis di Eropa.

Namun, dalam jangka setahun menguat kembali sebesar 6,20% menjadi 193,69 juta euro. Akan tetapi, pada kurun waktu yang sama, ekspor RI ke Hongaria menunjukkan tren nyaris stagnan sebesar 0,65% per tahun.

Sebaliknya impor RI dari Hongaria menunjukkan tren pertumbuhan negatif sebesar 6,82% per tahun, dengan surplus perdagangan yang selalu berada di pihak Indonesia yaitu senilai 118,67 juta euro (2017).

Sementara jika dilihat secara kumulatif, nilai perdagangan RI-Hongaria untuk periode Januari s/d November 2018 tercatat 176,11 juta euro, dari jumlah ini ekspor RI ke Hongaria tercatat senilai  138,77 juta dan impor RI dari Hongaria senilai 37,34 juta euro. Angka tersebut menunjukan adanya surplus perdagangan bagi pihak Indonesia sebesar 101,43 juta euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper