Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah penyelenggara peer to peer (P2P) lending telah menyiapkan sistem know your customer (KYC) yang inovatif untuk memenuhi prinsip anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU-PPT) yang bakal diwajibkan pada 2021.
SVP Corporate Affairs PT Digital Alpha Indonesia (Uang Teman) Adrian DW mengatakan Uang Teman telah menerapkan e-KYC, yaitu penerapan teknologi dalam memverifikasi identitas seseorang dengan cross checking kesesuaian identitas yang diberikan dengan data orang tersebut di Dukcapil Dan instansi pemerintah terkait lainnya.
“Untuk persyaratan e-KYC pada dasarnya sudah mulai diterapkan, seperti politically exposed person, terrorist list, dan sebagainya. Ini sebagai persyaratan untuk menjadi pemberi maupun penerima pinjaman di Uang Teman,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (25/3/2019).
CEO & Co-Founder PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi mengatakan saat ini Investree sudah menjalankan proses KYC dan APU-PPT pada tahap awal proses akuisisi lender dan borrower. Dia lebih memilih untuk menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan e-KYC.
Dengan berkolaborasi dengan beberapa mitra, Investree dapat melakukan pengecekan data KTP customer ke Dukcapil, dan juga data data customer lainnya di WorldCheck Data untuk kebutuhan APUPPT.
“Saat ini kami sudah kerja sama dengan pihak ketiga untuk verifikasi borrower dan lender terkait APU-PPT,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
