Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Beri Lampu Hijau untuk Bank Mandiri Akuisisi Bank Permata

Kementerian BUMN menyatakan bahwa Bank Mandiri telah menyampaikan rencana membeli saham Bank Permata. Pemerintah selaku pemegang saham pengendali menyerahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen.
Logo Bank Mandiri/Reuters-Beawiharta
Logo Bank Mandiri/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN memberikan lampu hijau terkait rencana aksi korporasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk mengakuisisi saham PT Bank Permata Tbk. Pemerintah selaku pemegang saham pengendali menyerahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen.

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan bahwa Bank Mandiri telah bertemu dan menyampaikan rencana membeli saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI). Kementerian menyetujui bahwa hal itu perlu dilakukan untuk meningkatkan pengembalian ekuitas (return on equity/ROE).

“Hari ini Mandiri sudah melakukan due diligence untuk melihat kemungkinan dari rencana itu. Soal go or no go, kami serahkan ke Mandiri,” katanya kepada Bisnis, Selasa (26/3/2019).

Gatot juga menyampaikan bahwa pemerintah memberikan kebebasan bagi Bank Mandiri untuk menentukan strategi seusai membeli saham Bank Permata. Pihak manajemen telah mempertimbangkan untuk menggabungkan Bank Permata dengan perseroan secara langsung atau dengan anak usaha, PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap).

Kementerian dalam hal itu, utamanya mendukung segala aksi korporasi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan ke depan. “Kami pada dasarnya support semua kegiatan yang dapat meningkatkan value di masa depan,” kata Gatot.

Sebelumnya Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa saat ini perusahaan memiliki kelebihan permodalan sekitar Rp30 triliun. Jumlah tersebut dapat digunakan untuk membiayai rencana pertumbuhan anorganik. Secara nilai, angka itu cukup membeli bank dengan skala usaha menengah hingga besar.

Adapun mengutip info yang diterima Bisnis, Bank Mandiri dan Morgan Stanley telah merampungkan kajian rencana akusisi BNLI. Nilai penawaran yang diajukan oleh Bank Mandiri berkisar antara Rp1.115—Rp1.200 per saham.

Berdasarkan data terakhir per 28 Februari 2019, jumlah saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered Bank sebanyak 12,49 miliar lembar saham, atau 44,56% dari total saham yang beredar.

Sebanyak 44,56% saham lainnya saat ini dikuasai oleh PT Astra International Tbk., sedangkan 10,88% sisa sahamnya dimiliki oleh public dengan porsi kepemilikan kurang dari 5%.

Mengacu kepada harga penawaran tersebut, apabila Bank Mandiri ingin mengakuisisi saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered, menyusul rencana divestasi yang diumumkan sebelumnya, maka dana yang harus disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut adalah Rp13,93 triliun—Rp14,99 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper