Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) berharap presiden dan wakil presiden terpilih dapat mendorong industri asuransi khususnya dengan meningkatkan penetrasi asuransi jiwa.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono kepada Bisnis.com, Rabu (17/04/2019). Dia menjelaskan industri asuransi saat ini perlu mendapatkan perhatian lebih.
Maryoso menjelaskan, pihaknya berharap pemerintah dapat memperkuat penetrasi asuransi jiwa yang dalam beberapa tahun terakhir belum mengalami pertumbuhan signifikan.
"Karena sekarang penetration rate asuransi jiwa di Indonesia termasuk yang terendah di Asia Tenggara," ujar Maryoso kepada Bisnis.
Berdasarkan data AAJI, penetrasi asuransi jiwa pada 2018 tercatat sebesar 1,3%, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,4%. Penetrasi pada 2017 tersebut tercatat sebagai penetrasi tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia.
Pada 2016, penetrasi asuransi jiwa mencapai 1,3% dan sebelumnya, pada 2011 hingga 106 penetrasi berada pada rentang 1,2%–1,3%. Adapun, sebelum 2011 penetrasi berada pada rentang 0,8%–1,1%.
Maryoso menilai edukasi dan sosialisasi asuransi ke masyarakat merupakan salah satu kunci mendorong penetrasi asuransi jiwa. Selain itu, pemerintah pun dapat memberikan insentif pajak bagi pembayar premi asuransi.
"Masukkan ke kurikulum sekolah sejak dini tentang pentingnya proteksi asuransi," ujar Maryoso
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel