Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DKI Raup Laba Rp181,2 Miliar

Bank DKI mencatatkan perolehan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp181,2 miliar. Angka itu naik 8,2% dari periode yang sama tahun lalu Rp167,4 miliar.
Aktivitas di salah satu cabang Bank DKI/Bisnis.com
Aktivitas di salah satu cabang Bank DKI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Bank DKI mencatatkan perolehan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp181,2 miliar. Angka itu naik 8,2% dari periode yang sama tahun lalu Rp167,4 miliar.

Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan perolehan laba tersebut didorong realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp31,6 triliun atau tumbuh 24,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebesar Rp25,4 triliun. 

Menurutnya pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI terutama didominasi oleh pertumbuhan kredit UMKM khususnya pada sektor Mikro yang tumbuh sebesar 38,4% menjadi Rp796 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp575 miliar.

"Selain itu kinerja Unit Usaha Syariah Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 39,7% menjadi Rp5,3 triliun per Maret 2019 dari Rp3,8 triliun per Maret 2018," katanya melalui siaran pers, Senin (29/4/2019).

Sigit mengemukakan pertumbuhan kredit UMKM tersebut merupakan hasil dari berbagai aktivitas promosi yang dilakukan secara gencar oleh Bank DKI, antara lain melalui Program Serbu Pasar, program One Day Approval serta beberapa program promosi lainnya. 

Adapun hingga saat ini, sejumlah produk UMKM Bank DKI yang diminati oleh para pelaku UMKM di DKI Jakarta adalah kredit monas 25, monas 100, dan monas 500 yang merupakan bagian dari fasilitas permodalan bagi usaha mikro. 

Bank DKI juga bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta pada Program Kewirausahaan Terpadu. Bagi mereka yang baru merintis usahanya, Bank DKI menyediakan produk Monas Pemula yang merupakan fasilitas permodalan untuk modal usaha maupun investasi dengan plafon sampai dengan Rp10 juta dengan bunga yang kompetitif.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga di barengi dengan perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan perolehan NPL Gross yang turun menjadi 3% dari 4,08% per Maret 2018.

Membaiknya rasio NPL tersebut didorong berkat sejumlah upaya perbaikan kualitas kredit diantaranya penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit, dan hapus buku.

Sayangnya, pertumbuhan kredit belum bisa diikuti oleh peroleh Dana Pihak Ketiga atau DPK per Maret 2019 tercatat turun hingga 16,6% menjadi Rp32,5 triliun dari Rp39,0 triliun pada Maret 2018. Secara komposisi struktur DPK yang dimiliki Bank DKI terdiri dari Giro sebesar Rp7,4 triliun, Tabungan sebesar Rp7,6 triliun dan Deposito sebesar Rp17,5 triliun. 

Penurunan juga terjadi pada aset per Maret 2019 menjadi Rp45,2 triliun dari Rp51,2 triliun per Maret 2018.

Sisi lain, sejalan dengan misinya untuk mendukung pengembangan Jakarta dengan menjadi Bank pilihan untuk transaksi, UMKM dan mewujudkan masyarakat less cash, pengguna transportasi MRT Jakarta kini dapat menggunakan uang elektronik JakCard Bank DKI untuk melakukan pembayaran tiket MRT. 

Selain MRT Jakarta, JakCard Bank DKI juga dapat digunakan untuk naik Transjakarta maupun transaksi pembayaran tiket untuk program regular dan personal frequent rider Kereta Bandara. Bank DKI juga akan mengintegrasikan pembayaran fasilitas transportasi layanan publik menggunakan sistem JakLingko, namun untuk perubahan maupun implementasi di lapangan, akan dilaksanakan secara bertahap.

Selain transportasi, transaksi pembayaran di fasilitas layanan publik seperti kawasan wisata Monumen Nasional, Taman Margasatwa Ragunan, dan Museum Seni & Keramik juga telah didukung menggunakan layanan JakCard Bank DKI.

Tak hanya itu, pada 24 Maret 2019 lalu, perseroan bersama Dinas Sosial DKI Jakarta juga mendistribusikan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) untuk tahun ini sebanyak 40.419 lansia penerima manfaat di RPTRA Amanah Jakarta Islamic Center.

Kartu Lansia Jakarta sendiri berbentuk kartu ATM yang diterbitkan oleh Bank DKI dan dapat digunakan untuk bertransaksi secara tunai melalui ATM dan non tunai melalui EDC Bank DKI untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, para pemegang Kartu Lansia Jakarta juga dapat mengikuti program subsidi Pemprov DKI yaitu subsidi pangan murah dan fasilitas layanan publik seperti naik Transjakarta secara gratis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper