Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minggu Pertama Ramadan, Penarikan Uang Tunai Mencapai Rp22,2 Triliun

Bank Indonesia mencatat jumlah penarikan uang tunai pada pekan pertama telah mencapai Rp22,2 triliun atau sebesar 10% dari total proyeksi kebutuhan uang tunai sepanjang Ramadan 2019.
Titik penukaran uang yang disiapkan oleh Bank Indonesia di jalur mudik di Pulau Jawa.
Titik penukaran uang yang disiapkan oleh Bank Indonesia di jalur mudik di Pulau Jawa.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat jumlah penarikan uang tunai pada pekan pertama telah mencapai Rp22,2 triliun atau sebesar 10% dari total proyeksi kebutuhan uang tunai sepanjang Ramadan 2019.

Deputi Gubenur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan bahwa sebagian besar uang yang ditarik tersebut berupa penarikan dari perbankan dengan total Rp18,4 triliun, sedangkan penarikan dari kas titipan mencapai Rp3,6 triliun.

Sementara itu, berdasarkan lokasi, realisasi tertinggi berada di Pulau Jawa selain luar Jabodetabek yang berjumlah sebesar Rp8,5 triliun. Penarikan uang tunai di Jabodetabek berjumlah Rp6,6 trilun.

"Minggu pertama memang masih sepi, realisasi penarikan atau outflow akan mencapai puncaknya pada periode minggu ke-4 dari penarikan uang tunai ," katanya, Jumat (10/5/2019).

Rosmaya memproyeksikan penarikan uang tunai akan meningkat sebesar 50% hingga 60% dari total outflow pada minggu ke-4  Ramadan.

Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang kuartal pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini sebesar Rp217,1 triliun atau tumbuh 13,5% secara tahunan.

Pada 2018 lalu, kebutuhan uang tunai mencapai Rp191,3 triliun. Rosmaya menjabarkan berdasarkan kelompok kegiatan, peredaran uang tunai perode Ramadan dan Idul Fitri 2018 sebagian besar berupa penarikan perbankan di satker kas sebesar Rp170,1 triliun atau sebesar 88,9%.

Selain itu, penarikan bank melalui titipan kas sebesar Rp20,1 triliun atau sebesar 10,5%, dan penukaran/kas keliling sebesar Rp1,1 triliun atau sebesar 0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper