Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mayapada Tambah Modal Rp3 Triliun

Bank Mayapada berencana menambah modal senilai Rp3 triliun pada tahun ini. Penambahan modal dilakukan melalui penerbitan saham baru (rights issue) senilai Rp2 triliun dan obligasi subordinasi (subdebt) Rp1 triliun.
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mayapada International Tbk. berencana menambah modal senilai Rp3 triliun pada tahun ini. Penambahan modal dilakukan melalui penerbitan saham baru (rights issue) senilai Rp2 triliun dan obligasi subordinasi (subdebt) Rp1 triliun yang akan direalisasikan sebelum kuartal III/2019. 

Corporate Secretary Bank Mayapada Jennifer Ann mengatakan perseroan memiliki banyak rencana ekspansif, baik dalam hal pengembangan sistem informasi teknologi maupun peningkatan fungsi intermediasi. 

"Untuk sejauh ini, kami rutin melakukan ekspansi guna mendukung perkembangan. Kami berharap dapat tumbuh di atas rata-rata perbankan," katanya, kepada Bisnis, (20/5/2019). 

Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan yang 26,42% sahamnya dimiliki oleh Dato’ Sri Tahir ini rutin menerbitkan saham penawaran umum terbatas (PUT) sejak 2013, bahkan dengan nominal yang selalu meningkat.

Jennifer menuturkan dana yang terhimpun nantinya digunakan untuk mengembangkan teknologi, terutama untuk mendukung pengembangan teknologi dalam peningkatan kredit konsumer. 

"Jadi dapat dorongan juga untuk berkembang ke sisi konsumer dan pendekatannya ke teknologi informasi," katanya. 

Direktur Kepatuhan Bank Mayapada Rudy Mulyono menambahkan, dana yang juga akan difokuskan pada penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang porsinya masih berada di kisaran 2%. 

"Kredit UMKM ini akan menjadi fokus penyaluran kredit kami tahun ini, dan motor pendorong kreditnya dari dana yang dihimpun itu," katanya.  

Hingga Maret 2019, Bank Mayapada telah memiliki jaringan di 216 kantor untuk menjaring debitur UMKM. Perseroan berharap dengan jumlah kantor yang besar tersebut akan menjadi referensi bagi nasabah di sekitarnya. 

Di sisi lain, Rudy menjelaskan porsi kepemilikan saham tidak akan berubah banyak dengan aksi korporasi tersebut.   

Porsi pemegang saham pengendali (PSP) seperti Dato’ Sri Tahir dan JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd. masih akan memiliki porsi masing-masing 26,42% dan 40,00%. 

Dia menuturkan PSP memiliki semangat yang cukup kuat dalam meningkatkan kinerja perseroan. PSP bahkan sepakat untuk menahan laba tahun buku 2018 untuk memperkuat posisi modal dan membantu perseroan lebih kuat dalam meningkatkan fungsi intermediasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper