Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Sederhana agar Kantong Tak Bolong usai Lebaran

Dana untuk mudik Lebaran bisa jadi merupakan pos pengeluaran terbesar dari keseluruhan kebutuhan hari raya. Pos pengeluaran ini seringkali membuat banyak orang kelimpungan dalam mengatur keuangannya.
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Dana untuk mudik Lebaran bisa jadi merupakan pos pengeluaran terbesar dari keseluruhan kebutuhan hari raya. Pos pengeluaran ini seringkali membuat banyak orang kelimpungan dalam mengatur keuangannya.

Tahu-tahu, setelah kembali dari mudik, saldo tabungan tak bersisa, atau kartu kredit declined karena limit-nya sudah habis. Jangan sampai hal tersebut terjadi pada Anda, atau jika pernah mengalami, jadikan itu pengalaman terakhir.

CEO dan Founder Jouska Financial Indonesia Aakar Abyasa menjelaskan, karena besaran kebutuhan anggaran mudik yang relatif besar, maka kemungkinan tidak akan cukup jika ditutup dengan Tunjangan Hari Raya (THR) . Akan lebih aman jika anggaran mudik masuk ke cash-flow tahunan yang sudah dirancang sejak jauh hari.

"Dari banyak kasus yang masuk ke Jouska, jarang sekali ketemu antara kebutuhan mudik dan besar THR. Selalu lebih [besar kebutuhan mudik]. Jadi saya selalu bilang kalau mau rencana mudik, masukin saja bagian liburan tahunan, jadi plan-nya dengan cash-flow setahun," katanya.

Selain pembelian tiket perjalanan untuk seluruh anggota keluarga, budaya untuk membelikan baju baru untuk sanak saudara juga masuk dalam pos anggaran mudik. Hal ini akan lebih berat lagi jika dibebankan kepada sandwich generation yang harus mensubsidi orangtuanya. Oleh karena itu, porsi anggaran mudik memang harus masuk ke keseluruhan perencanaan anggaran dalam satu tahun.

Lebih lanjut Aakar menjelaskan, fenomena saldo kosong sesudah Lebaran terjadi karena seseorang tidak dapat mengenali gambaran besar kondisi keuangannya. Seorang karyawan dengan gaji Rp10 juta per bulan misalnya, setiap bulan mampu menabung minimum Rp2 juta. Total tabungan dalam setahun Rp24 juta ditambahn THR Rp10 juta, menjadi Rp34 juta.

Dengan simpanan sebesar itu, yang bisa dilakukan agar kondisi finansial tetap sehat adalah membuat prioritas pengeluaran. Misalnya, absen mudik untuk tahun ini dan memprioritaskan tabungan. Bisa pula dengan memangkas atau bahkan meniadakan anggaran membeli baju baru.

"Prinsipnya jangan sampai bablas saja, setiap tahun muter disitu, setiap habis lebaran saldonya 0 Rupiah, kan tidak lucu. Nanti lama-lama hidup kita tidak sehat secara finansial," ujarnya.

Tim Jelajah Jawa-Bali 2019: Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Jelajah Jawa-Bali 2019
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper