Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Bakal Layani Pinjaman KUR

Rencana ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk meningkatkan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada 2019. PNM ditargetkan untuk meningkatkan jumlah nasabah dari 4,5 juta nasabah menjadi 6 juta nasabah.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) bakal segera memberikan akses permodalan usaha kepada nasabahnya melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan hal ini sesuai dengan himbauan Kementerian BUMN dan presiden sebagai sinergi BUMN untuk memberikan pelayanan pembiayaan modal kerja yang usahanya mulai berkembang. Nasabah yang bakal ditransfer ke program KUR merupakan nasabah dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tidak menggunakan agunan. 

Rencana ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk meningkatkan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada 2019. PNM ditargetkan untuk meningkatkan jumlah nasabah dari 4,5 juta nasabah menjadi 6 juta nasabah. 

“Sesuai permintaan Menteri BUMN dan presiden, ada sekitar 550 nasabah Mekaar yang naik ke KUR. Bulan Juni ini, kami siapkan produk Mekaar plus [KUR], jadi kami akan seleksi bagi nasabah Mekaar yang sudah siap naik kelas,” katanya, belum lama ini.

Dalam program KUR, PNM hanya berperan sebagai pihak yang mempertemukan antara nasabah dengan perbankan. Adapun dana pinjaman berasal dari bank. Namun, pendampingan kepada pelaku usaha tetap dilakukan oleh PNM.

Dia menjelaskan, perbedaan dari produk Mekaar dan KUR terletak pada besaran plafon, yakni bagi nasabah KUR plafonnya dapat mencapai Rp25 juta.

Dia menargetkan ada sekitar 3.000—5.000 nasabah PNM yang ditransfer ke produk KUR. Namun ini bukan target yang mengikat, karena sangat bergantung dari potensi nasabah dan kemudahan bank dalam mengakses penyaluran pembiayaan nasabah.

Kenaikan RKAP PNM turut meningkatkan target capaian aset yang dipatok menjadi Rp22 triliun dari sebelumnya Rp20 triliun. Adapun penyaluran pembiayaan naik menjadi Rp17 triliun – Rp18 triliun pada 2019.

Dengan adanya perluasan produk ini, PNM membutuhkan tambahan dana. Arief mengungkapkan, kebutuhan dana tahun ini mencapai Rp12 triliun. Kebutuhan dana ini sebagian besar akan dipenuhi dari capital market.

Pada 24 Mei 2019, PNM kembali melakukan penawaran umum berkelanjutan melalui Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok obligasi senilai Rp2 triliun. Penerbitan akan dilakukan dalam dua tahap yakni seri A senilai Rp1,27 triliun dengan tingkat bunga 9,50 persen per tahun.

Adapun seri B senilai Rp564 miliar dengan kupon senilai 9,85 persen per tahun. Sebelumnya, PNM juga telah menerbitkan medium term notes senilai Rp500 miliar.

PNM membukukan pembiayaan program Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) senilai Rp1,29 triliun atau tumbuh sebesar 121,1 persen (year on year). Adapun program Mekaar senilai Rp4,40 triliun, naik 217,1 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper