Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April 2019: Suku Bunga Kredit Cenderung Stabil

Bank Indonesia mencatat suku bunga kredit cenderung stabil pada April 2019.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat suku bunga kredit cenderung stabil pada April 2019. Hal tersebut tercermin pada rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada April 2019 sebesar 10,82 persen, relatif stabil dibandingkan dengan suku bunga kredit pada bulan sebelumnya sebesar 10,84 persen.

Kendati demikian, kredit tumbuh melambat pada periode tersebut. Regulator mencatat fungsi intermediasi perbankan tumbuh 11,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp5.339,2 triliun. Realisasi pertumbuhan terkoreksi negatif dari Maret 2019 yang tumbuh 11,5 persen yoy.

Berdasarkan data Analisis Uang Beredar yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada Jumat (31/5), perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada golongan debitur korporasi dan perorangan yang memiliki pangsa 49,9 persen dan 46,1 persen terhadap total penyaluran kredit.

Kredit korporasi per April 2019 tumbuh 14,1 persen yoy, melambat dari posisi Maret 2019 yang tumbuh 15,0 persen secara tahunan. Sementara itu kredit yang disalurkan kepada perorangan tumbuh 8,9 persen yoy per April 2019, melambat dibandingkan Maret 2019 yang mencapai 9,1 persen yoy.

Adapun perlambatan kredit menyebabkan uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada April 2019. Posisi M2 tercatat Rp5.744,0 triliun atau tumbuh 6,2 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,5 persen yoy. Perlambatan M2 terutama disebabkan oleh komponen uang kuasi yang tumbuh sebesar 6,2 persen yoy, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,0 persen yoy.

Sementara itu, komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) serta surat berharga selain saham tumbuh meningkat, masing-masing tumbuh sebesar 5,8 persen yoy dan 31,1 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 4,8 persen yoy dan 23,7 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper