Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BTN: Kenaikan Kredit Selama Ramadan dan Lebaran Masih Stabil

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengungkapkan perkembangan kredit perseroan selama periode Ramadan dan Lebaran 2019 masih stabil tinggi.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menyampaikan sambutan saat peluncuran logo HUT ke-69 Bank BTN, di Jakarta, Jumat (4/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menyampaikan sambutan saat peluncuran logo HUT ke-69 Bank BTN, di Jakarta, Jumat (4/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono mengungkapkan perkembangan kredit perseroan selama periode Ramadan dan Lebaran 2019 masih stabil tinggi.

Pertumbuhan penyaluran kredit bank BTN pada awal tahun ini memang terbilang lebih tinggi di atas rata-rata industri perbankan secara umum.

"Perkembangannya masih stabil. BTN selama ini masih di atas rata-rata industri perbankan. Kurang lebih antara 17%-18%," katanya di Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Maryono yang juga Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengatakan bahwa perkembangan positif tersebut tidak hanya dialami oleh bank BTN tetapi juga oleh tiga bank anggota Himbara lainnya yakni Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BNI.

"Himbara lainnya juga tumbuh dan saya kira pertumbuhannya dibandingkan tahun-tahun lalu, masih lebih baik tahun ini," ujarnya.

Per akhir Maret lalu, Bank BTN menutup kuartal I/2019 dengan mencetak laba bersih Rp723,14 miliar, atau naik 5,66% (secara year on year / YoY).

Pertumbuhan laba ini dimotori oleh peningkatan pendapatan bunga bersih, serta penurunan beban operasional selain bunga bersih, yang masing-masing tercatat sebesar 1,7% dan 1,3%.

Jika dibandingkan dengan performa 2018, perolehan laba tersebut terlihat sebagai momentum perbaikan karena laba bank milik negara ini, sempat turun 7,85% (yoy) menjadi Rp2,8 triliun.

Dari sisi penyaluran kredit per Maret 2019 tercatat sebesar Rp219,69 triliun, atau naik 19,59% (YoY). Perseroan juga mampu menjaga rasio NPL gross di level 2,92%, sedangkan NPL net 2,00%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper