Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN rilis Fitur Pilihan Saldo Mata Uang Asing di Aplikasi Jenius

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) kembali memperkenalkan fitur terbaru untuk memudahkan transaksi nasabahnya yang sering bepergian ke luar negeri. Kali ini, BTPN memperkenalkan Pilihan Saldo Mata Uang Asing dalam aplikasi Jenius.

Bisnis.com, BANDUNG — Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) kembali memperkenalkan fitur terbaru untuk memudahkan transaksi nasabahnya yang sering bepergian ke luar negeri. Kali ini, BTPN memperkenalkan Pilihan Saldo Mata Uang Asing dalam aplikasi Jenius.

Digital Banking Business Product Head BTPN Waasi B Sumintardja mengatakan, fitur pilihan saldo mata uang asing ini merupakan langkah besar dari BTPN dalam melayani nasabahnya untuk bertransaksi menggunakan valuta asing.

"Melalui layanan terbaru ini, nasabah tidak harus lagi melalui proses panjang untuk memiliki rekening valuta asing," ujar Waasi di Bandung, Jumat (28/6).

Dengan hadirnya fitur ini, maka nasabah hanya tinggal mengaktifkan m-Card dengan mengisi saldo mata uang asing yang saat ini baru tersedia  dolar Amerika Serikat (USD), dolar Singapura (SGD), dan yen Jepang (JPY).

Setelah aktif, maka nasabah bisa bertransaksi jual beli mata asing dengan rupiah atau pun sebaliknya hanya melalui aplikasi Jenius. 

Cara aktifasinyanya pun menurutny sangat murah dan mudah. Yakni dengan setoran awal 10 US$, 10 dolar Singapura, dan 1.000 yen Jepang.

“Selebihnya minimal tabungan sangat rendah, mulai dari 1 US$, 1 dolar Singapura, atau 1 yen Jepang,” ungkapnya.

Certified Financial Planner, Sylviana Maya Damayanti mengatakan, generasi milenial saat ini harus mulai merencanakan keuangan sejak dini.

“Kita bayangkan, kehidupan yang kita jalani dalam 5, 10, 20 atau 30 tahun yang akan datang, bayangkan apa yang akan kita capai,” ungkapnya.

Fitur ini juga menurut Maya sapaan akrabny, tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk keperluan transaksi dalam valuta asing. Tapi juga bisa menjadi investasi pasif income.

“Kita bisa membeli saat nilai valuta asing turun, dan kembali menjual saat valuta asing naik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper