Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Konsumen : Masyarakat Masih Gemar Menabung Ketimbang Beli Properti atau Emas

Bank Indonesia melalui survei konsumen terbaru menyatakan produk perbankan berupa tabungan dan deposito masih menjadi preferensi utama penempatan kelebihan pendapatan responden dalam 12 bulan mendatang.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) memberikan keterangan dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) memberikan keterangan dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melalui survei konsumen terbaru menyatakan produk perbankan berupa tabungan dan deposito masih menjadi preferensi utama penempatan kelebihan pendapatan responden dalam 12 bulan mendatang, yakni dari periode Juni 2019 - Mei 2020.

"Per Juni 2019, presentase responden yang berencana menempatkan kelebihan pendapatannya dalam bentuk tabungan atau deposito meningkat menjadi 46,0% dari 43,8% pada bulan sebelumnya atau Mei 2019," tulis hasil Survei BI yang dikutip, Selasa (9/7/2019).

Sebaliknya, preferensi penempatan dana yang akan dialokasikan pada properti dan investasi dalam bentuk emas atau perhiasan harus mengalami penurunan.

Tingkat preferensi responden yang memilih penempatan dalam bentuk properti menurun dari 24,0% pada bulan sebelumnya menjadi 21,6% dan preferensi terhadap investasi emas atau perhiasan juga turun dari 18,5% menjadi 18,0%.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang sempat menguat pada awal tahun 2019 harus kembali menunjukkan perlambatan pada bulan kelima tahun ini.

Hingga Mei 2019 total DPK yang dihimpun perbankan tumbuh sebesar 6,27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Realisasi itu melambat dari pertumbuhan bulan April yang mencapai 6,63% yoy dan lebih lambat dibandingkan dengan Maret sebesar 7,18% yoy.

Sebaliknya, jenis simpanan dana mahal deposito justru menunjukkan penguatan pertumbuhan menjadi 8,84% yoy pada Mei 2019 dari sebelumnya sebesar 7,21% yoy pada April 2019.

Sebelumnya, sejumlah perbankan pun mencatat kenaikan pada produk deposito. PT Bank CIMB Niaga Tbk. misalnya, meski total simpanan nasabah perseroan per Maret 2019 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,5% menjadi Rp190,56 triliun per Maret 2019 dari Rp191,53 triliun per Maret 2018.

Namun, Direktur Strategy & Finance PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lee Kai Kwong mengatakan, deposito berjangka tercatat naik sebesar 2,4% dari Rp86,12 triliun menjadi Rp88,15 triliun per Maret 2019.

"Dalam rangka meningkatkan penghimpunan dana nasabah, kami juga melakukan promosi dan program menarik lainnya di mana suku bunga yang ditawarkan cenderung lebih kompetitif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper