Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin Targetkan 50 Persen Fee Based Income dari Wokee

Bank Bukopin berharap akhir tahun ini kontribusi Wokee bisa sampai 50% dari total fee based income. Saat ini baru 10%, tetapi itu sudah meningkat dibandingkan posisi dua bulan lalu yang hanya 3,5%
Digital Lounge Bank Bukopin dalam HUT Bank Bukopin ke-49, Rabu (10/7/2019). BISNIS/ M. Richard
Digital Lounge Bank Bukopin dalam HUT Bank Bukopin ke-49, Rabu (10/7/2019). BISNIS/ M. Richard

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Bukopin Tbk. optimistis dapat meningkatkan kontribusi Wokee hingga mencapai 50% dari total fee based income tahun ini.

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A. Purwantono menuturkan, Wokee merupakan salah satu produk transactional banking andalan perseroan tahun ini.

Perseroan akan memanfaatkan pendapatan dari setiap transaksi di Wokee untuk menggenjot fee based income.

"Kami berharap akhir tahun ini kontribusinya bisa sampai 50% dari total fee based income. Saat ini baru 10%, tapi itu saja sudah meningkat dari 2 bulan lalu yang hanya 3,5%," katanya di sela sela acara ulang tahun Bank Bukopin ke-49, Rabu (10/6/2019).

Adapun, Rivan memaparkan transaksi perbulan di Wokee saat ini sudah mencapai 11 juta per bulan. Volume transaksi ini akan digenjot hingga 15 juta per bulan dengan total pengguna mencapai 100.000 pada akhir tahun ini.

Dia melanjutkan, perseroan tengah aktif melakukan promosi di setiap acara-acara kaum milenial. Perseroan juga aktif menambah tenant Wokee agar pengguna tertarik menggunakan aplikasi pembayaran.

Teranyar, perseroan telah menabah satu fitur Wokee, yakni PIKA, fitur pembukaan akun dengan konfirmasi video-call. Fitur ini akan mempermudah pengguna untuk dapat mendapat layanan produk yang lebih lengkap dari Bank Bukopin

"Nama sistemnya video autentication, baru dua bank yang sudah mengimplementasikan ini, termasuk Bank Bukopin," ujarnya.

Selain itu, Rivan menuturkan Wokee juga sudah terintegrasi dengan LinkAja. Perseroan berharap dapat memanfaatkan perkembangan aplikasi milik badan usaha milik negara ini untuk meningkatkan volume bisnis.

"LinkAja ini besar, saat ini saja sudah ada 23 juta pengguna. Kami mau berkolaborasi dan berharap dapat meningkatkan volume bisnis kami. Kami tidak akan bisa berdiri sendiri," imbunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper