Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Bukopin Kembali Merosot

PT Bank Bukopin Tbk. kembali mencatatkan penurunan laba bersih, yaitu turun sebesar 53,77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp120,34 miliar pada kuartal II/2019.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. kembali mencatatkan penurunan laba bersih, yaitu turun sebesar 53,77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp120,34 miliar pada kuartal II/2019.

Dikutip melalui laporan publikasi, salah satu kontribusi terbesar pada penurunan laba bersih perseroan, yaitu menurunnya pendapatan bunga bersih, menurun 30,28 persen menjadi Rp1,07 triliun.

Selain itu, pendapatan operasional selain bunga Bank Bukopin juga tercatat mengalami penurunan sebesar 5,89 persen menjadi Rp378,65 miliar pada paruh pertama tahun 2019 ini.

Pada sisi rasio keuangan, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan tercatat sebesar 96,82 persen, meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 94,27 persen.

Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) Bank Bukopin tercatat di level 2,45 persen pada kuartal II/2019, menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,10 persen.

Adapun, penyaluran kredit perseroan tercatat hanya meningkat tipis, dari Rp62,20 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp62,59 triliun pada Juni 2019 atau naik 0,63 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara itu, perseroan berhasil memperbaiki aset kredit dengan menekan rasio kredit bermasalah. Non-Performing Loan atau NPL berada di level 5,27 persen di kuartal II/2019 ini. Pada periode yang sama tahun lalu, NPL perseroan berada di level yang lebih tinggi, yaitu di level 6,84 persen.

Di sisi lain, himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Bukopin meningkat 3,34 persen yoy, dari Rp72,52 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp74,94 triliun pada Juni 2019.

Jika dirincikan, pertumbuhan DPK dikontribusi oleh himpunan deposito yang meningkat menjadi Rp46,32 triliun atau naik 8,83 persen. Sementara, himpunan dana murah, yang terdiri dari tabungan dan giro menurun 4,47 persen menjadi sebesar Rp28,62 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper