Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Dana Tekan Laba Bank Riau Kepri

PT Bank Riau Kepri melaporkan kinerja keuangan pada semester I/2019 masih cukup positif kendati mengalami penurunan pada pembentukan laba akibat naiknya beban dana.
Pegawai Bank Riau-Kepri menyiapkan uang kertas baru saat membuka layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI), BRI dan Bank Riau-Kepri di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/5/2019)./ANTARA-FB Anggoro
Pegawai Bank Riau-Kepri menyiapkan uang kertas baru saat membuka layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI), BRI dan Bank Riau-Kepri di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/5/2019)./ANTARA-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Riau Kepri melaporkan kinerja keuangan pada semester I/2019 masih cukup positif kendati mengalami penurunan pada pembentukan laba akibat naiknya beban dana.

Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, total kredit yang disalurkan Bank Riau Kepri mencapai Rp15,20 triliun per akhir semester I/2019. Realisasi tersebut tumbuh 2,23 persen secara year to date (YtD) dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2018 yang mencapai Rp14,87 triliun.

Adapun dari sisi penghimpunan dana, Bank Riau Kepri mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, terutama dana giro yang tumbuh 108,49 persen (YtD) dari Rp2,84 triliun menjadi sebesar Rp5,91 triliun. Sementara itu, dana tabungan mengalami penurunan 11,3 persen dari Rp4,92 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp4,37 triliun.

Dana mahal deposito naik satu digit sebesar 7,56 persen (YtD) menjadi Rp7,59 triliun. Tekanan beban biaya dana akibat naiknya suku bunga, terutama pada dana mahal, menjadi salah satu faktor yang menekan pertumbuhan laba perseroan.

Total beban bunga perseroan tumbuh 17,7 persen (YoY) menjadi Rp608,29 miliar. Kenaikan beban bunga ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan bunga yang hanya sebesar 5,5 persen. Walhasil pendapatan bunga bersih justru minus 4 persen dibandingkan akhir semester I tahun lalu.

Dari sisi operasional nonbunga juga terdapat kenaikan beban dari Rp446,48 miliar menjadi Rp473,15 miliar. Pengerek beban operasional antara lain naiknya alokasi cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit dan pembiayaan syariah dari Rp43,14 miliar menjadi Rp59,75 miliar. Tak hanya itu, perseroan juga mengalami kenaikan biaya pada komponen beban tenaga kerja dan beban lainnya.

Naiknya beban-beban membuat pembentukan laba bersih Bank Riau Kepri pada semester I/2019 lebih rendah dari tahun lalu. Total laba bersih yang dibukukan perseroan per semester I/2019 sebesar Rp154,08 miliar, turun 18,3 persen (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp188,82 miliar.

Naiknya biaya dana membuat net interest margin (NIM) Bank Riau Kepri turun dari 6,11 persen menjadi 5,46 persen per akhir semester I/2019. Begitu juga dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat meningkat dari 78,18 persen menjadi 83,45 persen.

Kendati demikian, perseroan mampu menjaga kualitas portofolio yang tercermin dari penurunan rasio non-performing loan/ NPL gross dari 3,43 persen menjadi 3,16 persen serta NPL net yang turun dari 0,21 persen menjadi 0,18 persen.

Rasio permodalan dan likuiditas juga masih tercatat di level yang memadai untuk mendukung ekspansi kredit dan pembiayaan pada paruh kedua tahun ini. Posisi Capital Adequacy Ratio /CAR perseroan menguat tipis dari 20,83 persen menjadi 21,28 persen. Sementara itu rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) melonggar dari 96,77 persen menjadi 87,15 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper